Mengatasi Anak Malas Sekolah

Petugas gabungan Satpol PP Kabupaten Tangerang merazia pelajar yang bolos pada jam sekolah, di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (7/11). Razia gabungan kepada pelajar di wilayah kabupaten Tangerang itu bertujuan untuk memberikan efek jera pelajar dengan pemberian sanksi. ANTARA FOTO/Lucky R./ama/16

Oleh : Lidia, S.Pd.I

Menuntut ilmu merupakan suatu hal yang penting bagi siapapun, sebab ilmu merupakan bekal bagi masa depan se­seorang. Kebiasaan yang kerap terjadi mungkin hampir setiap paginya, banyak anak-anak malas ketika diperintahkan oleh orang tuanya untuk berangkat ke sekolah.

Hal ini tentu saja tidak hanya dialami oleh anak-anak, namun juga orang dewasa sering juga mengalaminya. Mungkin sesekali untuk malas datang ke sekolah merupakan hal yang wajar, tetapi apabila hal tersebut berlarut-larut dan berlangsung terus menerus maka tentunya akan membawa dampak yang sangat buruk terutama bagi masa depan seseorang nan­tinya.

Tentunya hal tersebut yang dialami oleh kebanyakan orang termasuk anak-anak, memerlukan penanganan yang bijak khususnya dari orang tua untuk menyadarkan arti pentingnya sekolah pada diri anak tersebut.

Banyak cara yang dilakukan oleh orang tua, seperti terkadang orangtua berusaha membujuk anak yang malas sekolah ter­sebut dengan janji-janji atau iming-iming barang atau sesuatu yang paling disukai oleh anak, agar ia mau bersekolah.

Te­tapi tidak jarang juga orang tua menggunakan cara-cara kekerasan untuk mem­buat anak berangkat ke sekolah, seperti memarahi atau bah­kan menghukum anak tersebut. Cara-cara dengan memberikan hukuman kepada anak ketika ia malas untuk sekolah tersebut terkadang cukup efektif untuk membuat anak agar mau pergi ke sekolah, akan tetapi tidak per­­nah menumbuhkan kesadaran pada diri anak akan arti penting­nya sekolah.

Jikapun mereka berangkat sekolah, anak akan melakukanya dengan berat hati dan keterpaksaan diakibatkan takut dimarahi oleh orang tua dan lain sebagainya, bukan disebabkan atas kesadaran diri sendiri.

Anak yang berangkat ke seko­lah tanpa disebabkan oleh kesada­ran diri sendiri, maka fenome­na yang sering muncul adalah kemalasan anak untuk belajar di kelas, bahkan yang lebih ekstrim adalah anak akan menampilkan perilaku dan perangai yang tidak baik, seperti membuat masalah di kelas, menggangu peserta didik lain dan lain sebagainya. Sebab, pelanggaran kedisiplinan yang diperbuat oleh peserta didik terjadi di lingkungan sekolah, penyebab terbesarnya adalah karena anak pergi kesekolah bukan atas dasar kesadaran dirinya sendiri, tetapi atas paksaan orang tuanya.

Dengan demikian, rasa malas bisa datang kapan saja. Namun hal yang terpenting yang harus dilakukan oleh orangtua jika anaknya menunjukkan tanda-tanda enggan ke sekolah, seperti malas bangun pagi, pura-pura sakit, tak mau mengerjakan PR, dan lain sebagainya, jangan pernah langsung dimarahi.

Akan tapi kita harus mencari tahu penyebab anak melakukan hal yang demikian terlebih dahulu, sebab terkadang anak memiliki alasan tersendiri yang terkadang jarang dipahami oleh orang tua dan guru khususnya.

Banyak manfaat yang akan diperoleh jika orangtua tahu penyebab anak malas datang ke sekolah. Manfaat yang utama adalah orang tua akan mengetahui caranya menangani dan menyadarkan anak akan pentingnya sekolah.

Tentunya ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membangkitkan se­mangat anak untuk mau be­rangkat ke sekolah. Sebab pada hakikatnya anak yang malas datang ke sekolah, mereka itu kurang termotivasi atau dorongan baik internal maupun eksternal untuk belajar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya adalah orang tua harus dapat menjelaskan kepada anak bah­wa sekolah itu penting bagi kehidupan.

Terkadang orangtua dikarenakan kesibukanya diluar jarang memberikan motivasi dan dorongan kepada anak untuk giat dan rajin untuk belajar. Hal ini yang menyebabkan anak malas untuk bersekolah, karena kurangnya dorongan dan motivasi dari orang tua. Karena itu, orang tua harus dapat menggambarkan akan pentingnya sekolah, se­perti dengan mengatakan, “jika abang mau jadi pilot abang harus rajin belajar, supaya abang bisa membawa mama dan papa per­gi terbang ke manapun.” Selain itu pula, orang tua dapat mengatakan bahwa di sekolah itu menyenangkan, banyak teman dan lain sebagainya.

Apabila dengan kata-kata tersebut anak tetap tidak mau kesekolah, maka orang tua se­sekali boleh menuruti keinginan anak walaupun terpaksa. Karena boleh jadi anak tidak mau be­rangkat kesekolah disebabkan alasn tertentu, misalnya sakit atau disekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada hari itu dan lain sebagainya.

Dengan cara tersebut, anak diberi kesempatan untuk mengutarakan alasannya, dan tidak hanya dipandang sebagai objek yang harus selalu menuruti apapun kemauan orangtua. Jika alasan anak tepat, maka sesekali orang tua dengan keterpaksaan boleh membiarkan anak untuk bolos sekolah.

Namun demikian orang tua harus membe­ri peringatan tegas pada anak. Seperti mengatakan, “ sekali ini abang boleh ngak sekolah, tetapi besok sekolah ya sayang.”

Dengan demikian, orang tua harus tahu penyebab anak malas berangkat kesekolah, bukan hanya sekedar memarahi anak, ketika anak malas kesekolah. Jika alasan anak malas sekolah karena mereka merasa terbebani dengan pelajaran yang terlalu berat, terlalu banyak les, lingkungan sekolah yang tidak menyenangkan, jarak sekolah yang terlalu jauh dan sebagainya. Maka orangtua harus memberikan solusi kepada anak, agar anak termotivasi kembali untuk sekolah, sebab pada hakikatnya tugas mendidik anak bukan semata tugas guru saja, tetapi perlu kerjasana antara guru, orang tua dan masyarakat.

*)Penulis Alumni FAI UMSU.

Close Ads X
Close Ads X