Memberikan Pendidikan Bahasa Asing Pada Anak Sejak Dini

Oleh : Lidia

Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia, tanpa adanya bahasa manusia tidak akan dapat hidup dengan baik dan teratur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan kebutuhan primer setiap manusia dan segala aktifitas manusia memerlukan bahasa.

Apalagi saat ini diera globalisasi seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dan infomasi tentunya sangat membutuhkan penggunaan bahasa, termasuk penguasaan bahasa asing sebagai suatu media komunikasi.

Saat ini semangkin banyak orangtua yang menginginkan anaknya menguasai bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Hal ini merupakan keinginan yang positif yang diinginkan orang tua kepada anaknya.

Namun, orang tua harus mengetahui terlebih dahulu akan kemampuan anaknya dan tentunya harus mengetahui metode yang tepat dalam mengajarkanya. Sebab jika orang tua terlalu memaksakan anak untuk menguasai suatu pengetahuan tertentu akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan pada anak.

Dalam teori tabularasa disebutkan bahwa manusia khususnya anak diibaratkan seperti kain putih atau diibaratkan seperti kertas kosong. Disinilah peran orang tua untuk mengisi dan menggoreskan tinta ilmu pengetahuan kepada anaknya.

Namun, demikian orang tua juga harus cermat dan bijak dalam menggoreskan tinta ilmu pengetahuan itu agar tinta tersebut tidak merusak tekstur asli, warna dan sifat kertas kosong tersebut.

Orang tua yang menginginkan anaknya menguasai bahasa asing sejak usia dini, sering melakukan berbagai survey untuk memasukkan anaknya ke sekolah TK atau beberapa kelompok bermain yang menggunakan bahasa pengantar bahasa asing atau bahasa Inggris, agar anaknya sudah mulai terbiasa mendengarkan dan bercakap-cakap dalam bahasa asing sejak usia dini.

Tentunya, akibat tuntutan orang tua agar anak mereka sejak usia dini sudah menguasai bahasa asing ini. Maka saat ini bermunculan taman bermain dan sekolah-sekolah TK yang menawarkan pendidikan bahasa Inggris secara intensif, tentunya dengan biaya pendidikan yang mahal.

Tentunya setiap orang tua memiliki alasan mengapa mereka berlomba-lomba untuk mengenalkan atau terkadang memaksakan anaknya menguasai bahasa asing sejak usia dini. Diantara alasan sebagian orang tua adalah agar anak mereka dapat bersaing secara global sejak kecil (http://www.erlangga.co.id/).

Dengan semangkin beratnya persaingan di jaman sekarang ini, maka sebagian orang tua berpandangan bahwa mereka harus mempersiapkan anak-anak mereka sejak kecil, salah satunya yaitu dengan memberikan kemampuan berbahasa asing.

Kemudian, sebagian orang tua juga beralasan mereka memberikan pendidikan bahasa asing kepada anak sejak usia dini adalah karena di dasarkan atas pengalaman mereka yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan bahasa asing.

Mereka mengatakan bahwa mereka kurang percaya diri untuk berkomunikasi dengan bahasa asing, maka untuk itulah mereka memberikan pendidikan bahasa asing kepada anak mereka, agar anak sejak kecil memiliki kepercayaan diri untuk berkomunikasi dengan bahasa asing atau bahkan mungkin akan bertambah dengan mempelajari bahasa asing lain selain bahasa Inggris, misalnya bahasa Arab, Mandarin dan lain sebagainya.

Mungkin alasan-alasan orang tua di atas tersebut masuk akal, namun sebagian orang tua tua tidak sedikit yang mengajarkan anak bahasa asing karena ikut-ikutan. Hal ini tentunya akan memiliki dampak tersendiri terutama pada pertumbuhan dan perkembanagan anak. Sebab bisa saja terjadi.

Anak di sekolah akrab dengan bahasa asing yang telah dikuasai, tetapi ketika berada di lingkungan rumah dan masyarakat tidak ada yang bisa berkomunikasi dengan bahasa tersebut.

Tentunya hal ini akan membuat anak bingung dan tidak terkarang membuat anak frustasi dan malas mengulang bahasa asing yang telah dipelajarinya di lingkungan sekolah.

Karena itu, sebenarnya jika orang tua ingin mengenalkan atau mengajarkan bahasa asing kepada anaknya, maka orang tua harus membekali diri dengan persiapan yang matang. Di antaranya adalah harus siap untuk juga berkomunikasi dengan bahasa asing tersebut di rumah, agar anak terbiasa dan semakin lancar berbahasa asing.

Karena itu, orang tua harus bijak dan cerdas dalam mengajarkan sesuatu kepada anak. Jangan sampai karena ingin anak mampu menguasai pengetahuan tertentu, maka anak dipaksa melakukan sesuatu yang berat, yang terkadang anak belum mampu melakukanya. Maka sebaiknya orang tua mengajarkan kepada anak secara perlahan namun pasti.

*)Penulis Alumni FAI UMSU

Close Ads X
Close Ads X