Membangun Mental Pendidik Profesional

Guru mengajari siswa baru kelas I di SD Negeri 3 Jepun yang hanya berjumlah delapan siswa dalam satu kelas di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (4/8). Sejumlah SD negeri di daerah itu mengalami kekurangan murid hingga jauh dari pagu sebanyak 38 siswa sebagai imbas semakin banyaknya lembaga penyelenggara pendidikan swasta berbasis keagamaan. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/aww/16.
Guru mengajari siswa baru kelas I di SD Negeri 3 Jepun yang hanya berjumlah delapan siswa dalam satu kelas di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (4/8). Sejumlah SD negeri di daerah itu mengalami kekurangan murid hingga jauh dari pagu sebanyak 38 siswa sebagai imbas semakin banyaknya lembaga penyelenggara pendidikan swasta berbasis keagamaan. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/aww/16.

Oleh : Hasrian Rudi Setiawan MPdI
Menjadi seorang guru memang tidak mudah, butuh mental yang kuat untuk dapat menjalaninya. Apalagi seorang guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Karena itu seorang guru harus memiliki mental yang kuat dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana membangun mental yang kuat bagi seoarang guru ?. Tentunya hal tersebut tidaklah mudah, butuh proses untuk melakukannya.

Dalam membangun mental hendaknya di awali dengan membuang pikiran negatif terlebih dahulu. Hal ini merupakan langkah awal yang paling mendasar untuk menjadikan seorang memiliki mental profesional sebagai seorang guru, terlebih lagi bagi para calon guru yang belum pernah sekalipun tampil mengajar atau berbicara sebelumnya di depan umum.

Hal ini tentunya butuh mental yang kuat untuk dapat melakukan hal tersebut. Karena itu, untuk menjadi seorang guru diwajibkan untuk berani berbicara di depan orang banyak, terutama kepada siswanya, sebab jika guru tidak mampu berbicara di depan umum, bagaimana ia dapat menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada bebarap cara yang dapat dilakukan oleh calon guru yang masih belum cukup keberanian untuk masuk kelas. Diantaranya adalah: Pertama, Melakukan latihan di depan kaca.

Hal ini dapat dilakukan untuk dapat melatih mentalitas seorang calon guru. Tentunya hal ini merupakan latihan yang sangat mudah dilakukan oleh calon guru untuk melihat gesture tubuh dan mimik wajah. Selain itu, dengan melakukan latihan di depan kaca seorang calon guru dapat menilai pembawaan dirinya sendiri bagaimana cara ia mengajar di depan kelas nantinya.

Kedua, melakukan kegiatan sosialisasi. Sebagai makhluk sosial, manusia butuh bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari termasuk pula seorang guru/ calon guru. Kegiatan sosialisasi dapat membangun mental yang kuat untuk menjadi seorang guru profesional. Dengan demikian untuk menyiapkan mental sebagai seorang guru atau pendidik yang profesional maka sebaiknya sering-sering melakukan kegiatan sosialisasi.

Ketiga, aktif pada organisasi tertentu. Dengan aktif dalam organisasi tertentu, terutama dalam organisasi pendidikan seorang calon guru dapat membangun mentalnya sebagai seorang pendidik profesional. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang aktif dalam suatu organisasi memiliki perbedaan dengan orang yang tidak aktif dalam berorganisasi.

Pada umumnya orang yang aktif dalam berorganisasi tidak kaku untuk berbicara di depan orang banyak. Selain itu, dengan aktif berorganisasi seorang calon guru dapat lebih banyak bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar yang mungkin belum diketahui sebelumnya.

Dari tiga cara yang tersebut, hendaknya bagi calon guru harus terus-menerus latihan untuk dapat membangun mental sebagai seorang guru yang profesional. Sebab saat ini sangat dibutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa pendidik profesional, yang dapat menanamkan karakter, memberikan pengetahuan dan keahlian kepada siswanya.

Karena itu, untuk menjadi guru yang profesional terlebih dulu seorang guru harus menyiapkan mentalnya dan bertekat untuk mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa. Dengan demikian akan tercipta pendidik-pendidik yang profesional dalam menjalankan tugas mulianya.
*)Penulis Dosen FAI UMSU.

Close Ads X
Close Ads X