Memajukan Pendidikan Bersama Komunitas

Oleh : Seli Alfianti
Di zaman modern saat ini pastinya pemikiran anak-anak terus maju dan berkembang. Persoalan dan masalah pendidikan saat ini memang tidak pernah ada habisnya serta banyaknya kasus kejahatan di dunia pendidikan. Namun dengan adanya permasalahan seperti itu membuat para kaum muda tergerak untuk membantu pedidikan.

Dari situ bermunculan kre­a­tivitas-kreativitas untuk membuat sisi lain dari pen­didikan. Sekarang sudah ba­nyak komunitas pendidikan yang bergerak karena ke­prihatinannya terhadap dunia pendidikan. Mereka bergerak demi mewujudkan pendidikan yang berguna demi bangsa dan negara. Membangun karakter dan kreativitas bersama ko­munitas.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk anak bangsa Indonesia. Pe­ningkatan mutu pendidikan di Indonesia, tentunya mem­ban­tu mem­­perbaiki berbagai ke­­bobrokan yang ada dan secara perrlahan mengubah negara Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat. Konsep pendidikan dan ke­budayaan tak lagi menyoal peran pemerintah dalam wu­jud program yang tertata rapi dan dijalankan sepihak. Seiring pergerakan zaman, pendidikan dan kebudayaan pantas diwujudkan dalam se­mangat sebuah gerakan.

Dikatakan sebagai gerakan karena melibatkan banyak elemen masyarakat. Elemen masyarakat meliputi pelaku pendidikan (siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas), stake holder, hingga masyarakat di lingkungan komunitas dengan cakupannya lebih luas. Hal ini dicanangkan mengingat pendidikan tak sepatutnya menjadi ‘tembok’ antara pela­ku pendidikan dan masyarakat.

Menurut data yang di dapat, ada beberapa komunitas pen­didikan di Indonesia. Se­per­­ti komunitas 1001 buku, akademi berbagi, Indonesia bercerita. Mereka semua hadir menggerakan pendidikan bersama-sama. Komunitas 1001 buku. Komunitas ini merupakan relawan dan pe­ngelola perpustakaan anak.

1001 buku adalah merupakan organisasi nirlaba, sebuah jaringan relawan dan pe­ngelola taman bacaan anak. Berangkat dari keprihatinan atas kurangnya ketersediaan akses atas bahan bacaan bagi anak-anak Indonesia, 1001 buku melakukan pengumpulan dan pendistribusian bahan bacaan anak serta penguatan taman baca melalui saran pengembangan kreativitas anak dari masyarakat.

Aka­demi Berbagi. Sejalan de­ngan perkembangannya, 1001 buku memfasilitasi penguatan taman-taman bacaan anak yang tergabung dalam Jaringan Taman Bacaan Anak 1001 buku, melakukan kampanye-kampanye li­te­rasi dan memperkokoh jiwa kerelawanan di seluruh nu­santara.

Akademi berbagi. Akademi Berbagi adalah gerakan sosial nirlaba yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan, wa­wasan dan pengalaman yang bisa diaplikasikan langsung sehingga para peserta bisa meningkatkan kompetensi di bidang yang telah dipilihnya. Bentuknya adalah kelas-kelas pendek yang diajar oleh para ahli dan praktisi di bidangnya masing-masing. Kelasnya pun berpindah-pindah sesuai dengan ketersediaan ruang kelas yang disediakan oleh para donatur ruangan.

Indonesia bercerita. In_donesia bercerita adalah suatu gerakan yang muncul dari insiatif mempromosikan dan memberikan upaya mendidik melalui cerita. Indonesia Bercerita menyediakan podcast (mp3) berisi cerita-cerita yang membebaskan imajinasi anak untuk menemukan diri terbaiknya. Podcast cerita ini dapat diunduh secara gratis.

Adanya podcast ini diharapkan adanya penyebaran kebiasaan bercerita sebagai proses pendidikan secara formal maupun informal.Indonesia Bercerita juga melakukan. Pelatihan Pejuang Pencerita, Festival Para Pencerita, Festival Menciptakan Cerita.

Dari semua komunitas pen­didikan yang sudah di­jelaskan diatas patut kita apresiasi pergerakannya. Mereka adalah sebagai sosok pahlawan yang datang memberikan pendidi­kan ke­pada anak bangsa. Melalui gerakan yang mereka buat mampu membangkitkan kem­bali semangat dalam dunia pendidika. Sehingga tidak ada lagi kekerasan, tidak belajar, tidak ada pendidikan dan sebagainya.

Pemuda-pemudi pada komunitas ini tidak ingin melewati masa mudanya dengan hura-hura seperti anak muda biasanya yang menghabiskan waktu untuk hangout di cafe, mall atau bersikap hedonisme yang kurang memiliki kepedulian sosial terhadap orang-orang yang nasibnya kurang mampu dari kehidupan kita. Selain menambah pengalaman mengajar, juga menciptakan relasi untuk bertemu dengan orang-orang baru, bisa menjadi teman bahkan keluarga. hal ini yang patut kita contoh bersama-sama. Jangan sampai merusak dunia pendidikan.

Kegitan komunitas dila­ku­kan secara sukarela. Relawan bisa hadir dan membantu menggerakan komunitas pendidikan. Di samping itu, relawan yang membantu mendapat pe­ngalaman yang luar biasa. Kenapa? karena rata-rata yang menjadi sasa­ran pendidikan adalah anak-anak yang kurang mampu. Seperti mereka yang berada di panti asuhan atau desa pedalaman yang kurang pendidikan.

Selain belajar, terkadang komunitas pendidikan mem­buat program lain un­tuk mengembankan kreatifi­tas dan memacu semangat adik-adik. trip ke beberapa tempat seperti museum dan perpustakaan. Melihat senyum mereka bisa tergambar betapa bahagianya mereka. Kalau bukan kitakaum muda yang bergerak dalam pendidikan siapa lagi.

Berharap bukan hanya komunitas yang terge­rak hatinya untuk membantu pendidikan, tetapi pemerintah juga lebih ekstra meli­hat perkembangan pedidikan. Ja­­ngan sampai penerus bangsa tidak mendapatkan pendidikan yang layak karena faktor biaya.

Karena setiap orang mempunyai mimpi dan keinginan untuk maju dan menjadi sukses, begitupun mereka yang ingin mengubah garis kehidupannya menjadi lebih baik, maka harus ada orang-orang yang peduli dan mendukung akan hal itu.
*) Penulis adalah Alumni FKIP UMSU

Close Ads X
Close Ads X