Jerat di Jembatan Timbang

Ini oknum jembatan timbang Sibolangit, bisa dianggap ‘tuli’, bodoh atau memang terkucil? Betapa tidak, Jokowi menggencarkan operasi pemberantasan pungli (OPP) dengan membentuk tim saber Pungli, namun mereka malah dengan terang-terangan melakukan aksi pungli terhadap kenderaan truk. Bahkan praktek kotor tersebut ternyata sudah berlangsung bertahun-tahun hingga meraup Rp500 juta perbulan. Suatu angka yang cukup fantastis.

Pungutan liar atau sering disebut dengan pungli adalah pengenaan biaya di tempat yang tidak seharusnya biaya dikenakan atau dipungut. Entah dibilang budaya, kultur, atau kebiasaan, yang jelas itikad dan langkah buruk ini jelas merusak sendi-sendi kehidupan madani.

Pungutan liar merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau Pegawai Negeri atau Pejabat Negara dengan cara meminta pembayaran sejumlah uang yang tidak sesuai atau tidak berdasarkan peraturan yang berkaitan dengan pembayaran tersebut. Hal ini sering disamakan dengan perbuatan pemerasan.

Kegiatan pungutan liar bukanlah hal baru di Negara ini, Ombudsman RI Adrianus Meliala mengatakan, ada empat praktik pungutan liar (pungli) yang harus segera diatasi. Empat pungli tersebut terjadi pada pelayanan di lembaga pemasyarakatan (lapas), imigrasi, peradilan tilang, dan jasa pembuatan surat izin mengemudi (SIM) di kepolisian. Sedangkan pungli di areal jembatan timbang memang tidak terlalu terdeteksi, padahal saat dikaji angkanya cukup wah….

Dengan kondisi ini, pungutan liar itu menjadi semacam organized crime yang muncul dalam bentuk pengemis yang premanistik, liar dan teroganisir. Melihat gejala itu pemerintah harus lebih responsif. Kita tunggu gebrakan tim saber Pungli. Semoga tidak terkotori dengan hal-hal lain.
(*)

Close Ads X
Close Ads X