Begal di Kota Medan

Oleh : Seli Alfianti

Maraknya aksi pembegalan di Kota Medan akhir-akhir ini membuat masyarakat resah. Banyak terdengar kabar pembegalan baik di surat kabar, media online, televisi dan lain-lain. Mendengar kabar ini kita sebagai masyarakat harus waspada terhadap kejahatan yang sering terjadi di kota-kota besar ini. Apalagi, dua orang sopir angkutan berbasis online tewas ditangan kawanan begal belum lama ini.

Dikabarkan dua orang supir angkutan online ini meninggal dengan kondisi mengenaskan. Polrestabes Medan serta Polsek Medan Kota saat ini dikabarkan tengah mencari keberadaan pelaku begal yang menewaskan David Julher Simanjuntak. Dari informasi yang diperoleh, sebelum tewas, David Julher Simanjuntak baru saja mendapat pesanan penumpang dari Jalan Sutomo tujuan Jalan Wahidin sekitar pukul 19.00 WIB. Adapun akun yang mengajukan orderan adalah akun anonim dengan nama Den’Gegana Gegana Polda Sumut (Brimob). Bahkan, nomor ponsel pemesan grab tertera dalam aplikasi yang tersebar di media sosial para sopir grab.

Diduga saat mengantarkan orderan, pelaku yang belum diketahui identitasnya langsung menganiaya korban hingga meninggal dunia. Selanjutnya jasad korban dibuang ke dalam parit depan kos-kosan tepatnya di Jalan Sempurna. Mendengar berita ini membuat supir angkutan online waspada untuk mengambil pesanan penumpang. Terkadang mereka melihat dulu akun si pemesan, kemudian mereka menelpon calon penumpang tersebut. Itulah cara mereka untuk mengantisipasi kejahatan yang saat ini beredar.

Kota Medan saat ini sudah tidak aman lagi. Begal sulit untuk dihapuskan. Selain polisi yang terus mengincar pelaku begal, masyarakat harus lebih berhati-hati juga. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Dan kita harus mencari tahu pula bagaimana cara menghapus begal di kota Medan ini. Jika dibiarkan tanpa ada solusi, pasti keamanan dan nyawa semakin terancam dan kita hidup di dalam ketakutan.

Pelaku Berhasil Ditembak

Penyidik Polrestabes Medan dan Polsekta Medan Kota, menembak mati tiga orang terduga pelaku perampokan terhadap dua driver angkutan berbasis daring (online) yang terjadi di Medan. A dan R merupakan terduga perampok dan pembunuhan sopir Grab Car atas nama David Juhler Simanjuntak pada Minggu 24 September 2017. Pengemudi Grab Car ini ditemukan tewas dengan puluhan luka tusuk di dalam parit di Jalan Sempurna, Medan. Mobil Toyota Avanza putih BK 1381 BP milik korban juga dibawa kabur. Keduanya ditembak mati karena mencoba melawan dan melukai petugas saat akan ditangkap di bilangan Pemuda Medan.

Pengemudi Grab Car ini ditemukan tewas dengan puluhan luka tusuk di dalam parit di Jalan Sempurna, Medan. Mobil Toyota Avanza putih BK 1381 BP milik korban juga dibawa kabur. Keduanya ditembak mati karena mencoba melawan dan melukai petugas saat akan ditangkap di bilangan Pemuda Medan.

Sungguh benar-benar kejahatan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Sudah berbuat jahat sampai menghabiskan nyawa seseorang, dan melakukan pelawanan terhadap aparat kepolisian saat akan ditangkap. Jangan sampai kejahatan ini terulang kembali. Pemerintah Kota Medan sebaiknya juga membuat langkah-langkah dan terobosan baru, guna menjawab keresahan warganya.

*) Penulis Adalah Alumni FKIP UMSU

Close Ads X
Close Ads X