BBM Turun, Listrik Naik

Oalah…pusing deh lihat kinerja pemerintah sekarang. Baru saja rakyat gembira dengan turunnya harga BBM jenis Premium mulai Oktober. Namun kemudian di penghujung Desember 2016 nanti, ternyata tarif dasar listrik untuk 900 VA akan kembali dinaikkan setelah dicabut subsidinya.

Kenaikan ini jelas menambah berat beban hidup masyarakat. Dilihat dari momentumnya, kenaikan ini dilakukan pada saat yang kurang tepat. Pemerintah memilih kenaikan itu di saat masyarakat tengah dihadapkan pada persoalan lain yang sudah cukup memberatkan.

Tapi, setiap keputusan selalu ada risiko yang harus ditanggung. Kenaikan tarif listrik yang memberatkan ini harus disikapi dengan arif dan bijak oleh masyarakat. Sebab, keputusan ini sepertinya sudah final.

Solusinya, masyarakat harus semakin berhemat dalam penggunaan listrik. Gunakan listrik seperlunya dan matikan lampu yang tidak diperlukan. Hemat energi ini harus benar-benar menjadi kesadaran bersama seluruh anggota keluarga. Jika tidak, dengan pemakaian yang tetap sama dengan saat ini, jumlah tagihan yang akan dibayar akan lebih besar.

Bagi PT PLN kebijakan menaikkan tarif ini harus pula disertai dengan naiknya pelayanan. Sebab, kenaikan tarif dengan pelayanan yang tetap berarti terjadinya penurunan. Apa jadinya kalau tarif naik dan akan terus naik, sementara listrik masih saja sering padam dengan berbagai alasan.

Kata kuncinya, adalah tidak penting bagi masyarakat mengetahui apapun alasan PLN melakukan pemadaman. Sebagai konsumen, masyarakat hanya perlu listrik di rumah mereka bisa menyala 24 jam dengan pasokan yang cukup.

Besarnya subsidi untuk listrik ini menjadi pembicaraan klasik, setiap ada rencana kenaikan TDL selalu menjadi alasan yang mengemuka, tapi tak pernah terdengar ada upaya yang jelas untuk mengatasinya.

Pemerintah dan PLN lebih cenderung menempuh jalan pintas dengan cara menaikan tarif dasar listrik, dan kalau masih tetap juga memberatkan APBN TDL diusulkan naik lagi dan DPR meskipun terkesan menolak tapi pada akhirnya tetap saja setuju.

Lebih ironisnya lagi disaat pemerintah mengumumkan kenaikan tarif dasar listrik , lampu malah sering padam, sehingga masyarakat harus bersungut dan mendongkol. Demikian juga dunia usaha menjerit, karena biaya produksi yang dikeluarkan semakin besar. Apes memang!
(*)

Close Ads X
Close Ads X