Anggota KPU Dan Bawaslu Harus Berintegritas

Oleh : Ramen Antonov Purba

Upaya menciptakan demokrasi yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan seleksi anggota lembaga pelaksana pesta demokrasi.

Saat ini sedang berlangsung seleksi calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Kedua lemba­ga ini memegang peranan pen­ting dalam mengawal terciptanya demokrasi yang baik dan sejuk.

Figur-figur terbaiklah yang harus terpilih. Kepentingan elite politik dan penguasa jangan sampai mempengaruhi hasil seleksi. Semua pihak harus mengawasi setiap tahapan seleksi.

Sehingga penyelewengan dapat dihindari. Anggota Komisioner Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) yang terpilih, haruslah memiliki integritas dan rekam jejak baik.

KPU dan Bawaslu bertugas untuk menyelenggarakan dan mengawasi Pemilihan Umum, untuk memilih Anggota De­wan Perwakilan Rakyat, De­wan Per­­wakilan Daerah, De­wan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif dan beradab.

Tugas tersebut membutuhkan integritas dan kejujuran. Sangat berbahaya jika Anggota De­wan Perwakilan Rakyat, De­wan Perwakilan Daerah, De­wan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, terpilih kare­na ketidakjujuran.

Tugas KPU dan Bawaslu untuk mengawal seluruh proses berjalan dengan baik dan transparan. Jangan sampai terjadi jual beli suara, seperti beberapa waktu lalu.

Panitia Seleksi (Pansel) me­megang peranan penting guna mendapatkan anggota KPU dan Bawaslu yang baik. Pansel KPU dan Bawaslu sudah dibentuk dengan Keppres 98/p/2016 tanggal 2 Sept 2016. Pansel beranggotakan 11 orang, Prof. Dr. Saldi Isra, SH, MPA ditunjuk sebagai Ketua.

Berdasarkan informasi media, Pansel berasal dari berbagai latar belakang, dari Akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan penggiat LSM. Tetapi ada berita miring terkait komposisi Pansel. Ada media menginformasikan, bahwa beberapa Pansel dekat dengan kalangan Istana. Ada beberapa Pansel bekas Tim Sukses Pre­siden Jokowi ketika Pilpres.

Kita tidak bisa menduga-duga, jika memang informasi tersebut benar, maka pengawasan harus benar-benar dilakukan dalam setiap proses seleksi. Jangan sampai seleksi sarat dengan kepentingan Pilpres 2019.

Penguasa dan elite politik jangan ikut campur dalam proses seleksi. Jangan ada tekanan yang ditujukan ke Pansel. Dengan pengawasan yang ketat kita yakin Pansel akan selektif dan bersih dalam melakukan seleksi.

Jikapun akan ada permainan, kita bisa menanti hasil uji di DPR. Dengan catatan DPR benar-benar bersih dari kepentingan. Kualitas pemilihan akan sangat bergantung terhadap kualitas penyelenggaranya.

Semua pihak harus fokus dalam proses seleksi KPU dan Bawaslu. Kecurangan jangan sampai dibiarkan terjadi dan berkembang. Semua ha­rus proaktif dan memberikan ma­­sukan terhadap kandidat yang lolos seleksi. Integritas, independensi, dan pengetahuan atau pengalaman para calon yang lolos seleksi, harus men­dapat perhatian.

Menjaga dan Melindungi
KPU merupakan lembaga yang diberi mandat untuk “me­nyelenggarakan” pemilihan umum. Bawaslu merupakan lem­baga yang bertugas “me­ngawasi” proses pemilihan umum yang dilakukan oleh KPU.

Dalam ranah tata negara, bisa dikatakan, KPU adalah “pemerintah” dan Bawaslu ada­lah “oposisi”. Berarti KPU dan Bawaslu haruslah bersinergi dalam menyukseskan. KPU dan Bawaslu harus kompak. Kom­pak dalam arti saling men­dukung satu.

Pansel harus jeli dalam memilih. DPR ketika memutuskan harus bijaksana. Kekompakan harus dimulai ke­tika proses seleksi dimulai. De­ngan demikian, KPU dan Bawaslu tidak saling serang.

KPU dan Bawaslu terpilih kelak, hendaknya dapat men­jaga dan melindungi. Dengan kekompakan yang dimiliki me­reka diharapkan dapat menjaga dan melindungi tatanan negara ini dalam memilih perangkatnya.

Tugas penyelenggara pemilu ke depan memiliki tantangan yang sangat berat. Untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas, in­tegritas penyelenggara Pemilu memiliki peranan dan kunci yang sangat penting.

KPU dan Bawaslu berada dalam kon­disi kepercayaan masyarakat terhadap politik yang cenderung turun. Karenanya harus benar-benar bekerja keras untuk me­­­­ning­katkan partisipasi ma­syarakat dalam Pemilu yang akan datang.

KPU dan Bawaslu jangan hanya mempunyai ka­pasitas akademik dan sehat jasmani rohani, tetapi juga harus mampu bekerja secara tim untuk menjaga integritas pemilu baik proses dan hasilnya.

Kerja Maksimal
Tugas dan wewenang pe­nyelenggara dan pengawas Pe­milu sangat kompleks. Terlebih yang berada di level pusat seperti KPU dan Bawaslu. KPU dan Bawaslu pusatlah yang akan menentukan KPU dan Bawaslu di tingkat provinsi.

Jika tak jujur dan memiliki integritas, sistem pemilihan anggota KPU dan Bawaslu di tingkat pro­vinsi bisa jadi akan sarat de­ngan transaksional uang. Jika demikian maka kerja maksimal akan tinggal kenangan.

Kualitas pemilu akan semakin berantakan karena penyelenggaranya pun tak peduli dengan tanggung jawabnya. Kita tentu tak ingin demikian. Karenanya, kerja mak­simal menjadi harga mati, de­ngan tetap menjaga komitmen para penyelenggara dan pe­ngawasnya. Kerja maksi­mal mu­lai dari tahapan sampai pro­­­ses pemungatan, dan penghitungan suara.

Banyaknya isu-isu negatif terkait dengan pansel KPU dan Bawaslu hendaknya tidak ber­imbas kepada langkah “kong-kalikong”. Kita berharap pansel juga dapat bekerja maksimal untuk demokrasi Indonesia yang lebih baik.

Pansel harus tegas dengan isu-isu dan membuktikan bahwa mereka memang ber­sih dari semua tekanan. Kita berharap akan terpilih anggota KPU dan Bawaslu yang ber­kualitas, jujur, dan memiliki integritas. Sehingga perjalanan demokrasi Indonesia kedepan akan semakin baik, profesional, transparan, dan bermartabat. Semuanya untuk Indonesia yang lebih baik kedepan.

Selamat bekerja untuk pansel KPU dan Bawaslu. Berikan yang terbaik untuk demokrasi bangsa.

*) Penulis Staf UPT Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Politeknik Unggul LP3M Medan

Close Ads X
Close Ads X