Segel 16 Besar

Yekaterinburg | Jurnal Asia

Prancis bakal berusaha memanfaatkan status wajib menang yang dipanggul Peru, tetapi Les Bleus tidak boleh meremehkan daya ledak serangan Guerrero dkk.

Prancis memang sukses mengawali kiprah di Piala Dunia 2018 dengan kemenangan, tetapi publik menilai performa mereka di atas lapangan masih jauh dari kata memuaskan.

Skuat asuhan Didier Deschamps tampak tidak banyak memiliki solusi untuk menembus tebalnya benteng pertahanan Australia sehingga hanya mampu meraih kemenangan dengan skor tipis 2-1 berkat dua teknologi sepakbola, VAR dan teknologi garis gawang. Gol pembuka Les Bleus dicetak oleh Antoine Griezmann melalui titik putih setelah wasit melakukan review VAR untuk melihat insiden di kotak penalti, dan kemudian gol kemenangan tim ditentukan oleh teknologi garis gawang yang dengan cermat memperlihatkan bola telah sepenuhnya melewati garis.

Bagaimanapun juga, ketika menghadapi Peru, Prancis bisa mengharapkan area yang lebih terbuka di daerah pertahanan lawan, mengingat wakil Amerika Selatan tersebut diwajibkan meraih poin penuh usai tersungkur pada laga perdana di tangan Denmark.

Skuat asuhan Ricardo Gareca menyerah dengan skor 1-0 dari tim Dinamit Denmark, setelah gol Yussuf Poulsen tidak berhasil dibalas hingga pertandingan disudahi oleh wasit.

Namun, Prancis tetap wajib waspada, karena Peru dalam laga tersebut mencatatkan 12 kali tembakan dan Hugo Lloris harus siap tampil gemilang seperti Kasper Schmeichel yang melakukan enam penyelamatan menawan pada laga tersebut.

Kapten Peru, Paolo Guerrero, diyakini akan menjadi striker utama tim sejak menit pertama setelah pada laga sebelumnya ia hanya tampil sebagai pemain pengganti.

Pemain berusia 34 tahun itu menjalani drama sebelum terlibat di Piala Dunia tahun ini. Ia mendapatkan sanksi larangan bermain selama 14 bulan dan dipastikan absen ke Rusia, sebelum hukumannya dicabut.

Dengan situasi yang telah ia jalani sebelum turnamen, pemain yang berstatus sebagai top skor timnas sepanjang masa tersebut tentu tidak ingin Peru hanya numpang lewat di babak grup. Terlebih lagi dengan fakta bahwa ini adalah Piala Dunia pertama bagi Peru sejak absen selama 20 tahun.

Satu-satunya pertemuan Prancis dan Peru sebelumnya terjadi pada April 1982 silam. Tim Amerika Selatan menang 1-0 di Parc des Princes.

Tim Amerika Selatan terakhir yang mengalahkan Prancis di Piala Dunia adalah Argentina pada 1978. Sejak itu, Les Bleus tidak terkalahkan dalam tujuh laga Piala Dunia terakhir melawan negara CONMEBOL (M3 S4), dengan tiga dari empat laga terakhir berakhir tanpa gol.

Prancis selalu meraih clean sheet dalam enam laga Piala Dunia terakhir melawan tim Amerika Selatan. Pemain Brasil, Careca, adalah pemain CONMEBOL terakhir yang sukses membobol Prancis di turnamen, tepatnya pada perempat-final 1986.

Peru tidak pernah menang dalam lima laga Piala Dunia terakhir menghadapi tim Eropa (S2 K3), kemenangan terakhir datang saat membungkam Skotlandia pada 1978. Peru tidak pernah menang dalam tujuh laga Piala Dunia terakhir (S2 K5).

Peru mencatatkan 17 tembakan di laga pembuka menghadapi Denmark, tetapi masih gagal mencetak gol hingga harus menyerah 1-0.

Setelah kekalahan beruntun dari Meksiko dan Afrika Selatan pada 2010, Prancis tidak terkalahkan dalam empat laga babak grup Piala Dunia terakhir (M3 S1). Prancis sendiri punya segalanya untuk menang di laga ini. Skuat mumpuni, pengalaman segudang membuat Prancis nyaris unggul segalanya atas Peru. Sepak bola terutama di ajang Piala Dunia memang acap kali memunculkan kejutan. Namun, jika melihat situasi saat ini agak sulit untuk melihat kejutan di laga ini. Kemenangan atas Peru akan membuat Prancis memastikan langkah mereka ke babak 16 besar. (goal-sbc-adp)

Close Ads X
Close Ads X