Pogba Jadi Biang Keladi

Manchester – Paul Pogba tidak menunjukkan performa terbaiknya kala Manchester United menjamu Liverpool. Pria asal Prancis itu malah menyebabkan timnya dihukum penalti.

Manchester United sudah meraih enam kemenangan berturut-turut di pentas Premier League. Dalam catatan itu, Jose Mourinho menurunkan Pogba selama 90 menit dan menyumbang dua gol serta dua assist.

Namun, catatan apik Setan Merah harus kandas setelah ditahan imbang 1-1 oleh Liverpool di Old Traffod pada laga yang berakhir Senin (16/1) dinihari WIB. Salah satu penyebabnya adalah permainan yang kurang memuaskan dari Pogba.

Mantan pemain Juventus itu menjadi penyebab The Red Devils dihukum penalti oleh wasit Michael Oliver. Hukuman itu diberikan lantaran wasit melihat bola hasil sepak pojok yang dilepaskan pemain Liverpool mengenai tangan Pogba ketika melakukan duel udara dengan Dejan Lovren.

James Milner yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti untuk Liverpool pun sukses mengemban tugasnya. Skor berubah 1-0 untuk The Reds hingga menit 84 sebelum disamakan Zlatan Ibrahimovic.

Selain melakukan handball di kotak terlarang, Pogba juga menunjukkan performa permainan yang buruk. Pemain 23 tahun itu tercatat hanya memenangkan dua duel udara dari tujuh percobaan, hasil yang paling buruk dari tiga pertandingan terakhirnya di Liga Primer Inggris.

Sedangkan dalam hal passing ke daerah sepertiga pertahanan lawan, Pogba hanya mencatatkan 13 passing akurat dari 23 usah. Namun, catatan itu menjadi lebih buruk jika melihat chalkboard yang dirilis Stats Zone. Di sana tidak ada satu pun passing akurat yang mampu masuk ke area kotak penalti Liverpool.

Dosa-dosa Pogba di pertandingan ini mungkin menjadi lebih komplit lantaran dribel sukses yang dihasilkan sang pemain hanya ada satu. Artinya, hanya ada satu kali keberhasilan yang ia lakukan dalam upaya melewati pemain Liverpool.

Di akhir laga pun Pogba tidak mendapat pembelaan dari Jose Mourinho terkait penalti yang dibuatnya. Sang manajer mengaku tidak melihat kejadian itu dan menilai mungkin keputusan wasit menunjuk titik putih sudah tepat.

“Tidak, tidak, tidak ada bias. Saya katakan jika saya tidak melihat, tapi itu sepertinya penalti. Wasit memberitahu saya jika kali ini adalah penalti,” ujar Mourinho.

Sementara itu, situs statistik WhoScored memberi Pogba poin 5,6 atas performanya sepanjang pertandingan. Itu menjadi angka paling rendah dibanding pemain MU lainnya, dengan pemain terdekat adalah Michael Carrick yang dapat nilai 5,9.

Jalannya pertandingan bisa ditebak ketika MU lebih banyak mendominasi setelah peluit wasit Michael Oliver berbunyi. Di menit 20 menit pertama pertandingan, MU sudah bikin tiga attempts namun tak satupun yang membahayakan gawang Liverpool.

Sementara tim tamu yang banyak bertahan malah unggul duluan ketika penalti James Milner di menit ke-27 menjebol jala David De Gea. Setelah gol tersebut, MU memang masih menguasai pertandingan.

Bahkan di awal babak kedua, MU sempat punya 80 persen lebih ball possesion dan membiarkan Liverpool bermain di daerah sendiri. Sementara tim tamu hanya melancarkan serangan balik. Usaha MU untuk mencari gol penyama kedudukan berbuah hasil di menit ke-83 ketika sundulan Zlatan Ibrahimovic menjebol jala Simon Mignolet. Hasil akhir adalah 1-1.

“Sangat menghibur. Saya harus akui itu, tapi bukan dalam kualitas terbaiknya. Kedua tim harusnya bisa lebih baik dalam hal kualitas permainan. Tapi menghibur memang karena kami menciptakan banyak peluang di depan gawang. Mereka bertahan dengan baik dan senang rasanya melihat mereka bermain baik saat bertahan,” ujar Mourinho.

“Kami mengubah cara bermain kami karena Liverpool menekan dengan sangat baik. Kami ingin lebih bermain direct dan merepotkan mereka. Kami tim yang menyerang, Liverpool yang bertahan. Saya rasa kami pantas mendapat lebih lagi, tapi saya pikir kami harus menerima satu poin ini.”

Menilik statistik BBC, ucapan Mourinho soal Liverpool hanya bertahan bisa disangkal. Pasalnya Liverpool cuma kalah dalam hal penguasaan bola, yakni 45 persen berbanding 55 persen.

Sementara dalam upaya percobaan sepanjang 90 menit, Liverpool punya 13 attempts dengan empat on target. Sementara, MU hanya bikin sembilan dengan tiga yang tepat sasaran. Dari sisi korner pun, Liverpool unggul dengan tujuh berbanding lima sementara MU lebih banyak melakukan pelanggaran 17 berbanding 13.

“Kami harus bermain berani, menciptakan ruang yang kami inginkan, kami mencetak gol. Di menit-menit akhir pertandingan ketika United bermain bola-bola panjang ke Marouane Fellaini dan Zlatan Ibrahimovic, setelah pertandingan yang begitu intens selama 80 menit itu menyakitkan. Saya tadinya berharap ada sedikit keberuntungan, sayangnya tidak ada. Tapi keseluruhan sudah oke. Besok saya baru bisa menikmati hasilnya, tapi saya hanya puas soal performa,” jelas Jurgen Klopp, juru taktik Liverpool.

“Laga begitu intens. Mereka bermain bola-bola panjang, liar sekali pertandingan. Banyak kejadian di menit-menit akhir, kami ke sini untuk menang jadinya kami tidak 100 persen puas dengan hasil ini.” tutupnya. (dc-ss)

Close Ads X
Close Ads X