Matador Terkapar di Kandang

UEFA Nations League

Sevilla | Jurnal Asia

Inggris sukses mempermalukan tuan rumah Spanyol dengan skor 3-2 ketika keduanya bertemu dalam laga UEFA Nations League Liga A Grup 2 yang digelar di Estadio Benito Villamarin, Sevilla, Selasa (16/10) dini hari WIB.

Inggris mencetak ketiga gol mereka di babak pertama. Raheem Sterling menjadi bintang kemenangan The Three Lions dengan mencetak dua gol. Sementara satu gol lainnya dicetak Marcus Rashford.
Spanyol sempat memperkecil ketinggalan lewat gol bomber yang tengah onfire, Paco Alcacer serta kapten Sergio Ramos di akhir pertandingan.

Performa buruk Spanyol di babak pertama jadi biang keladi kekalahan dari Inggris. Meski begitu, pelatih Luis Enrique mencoba tetap tenang saat jeda.

Spanyol yang diunggulkan menekan Inggris sejak menit awal dan punya beberapa peluang.
Tapi, Inggris yang berada dalam tekanan justru unggul duluan di menit ke-16 lewat serangan balik yang dituntaskan Raheem Sterling. Alih-alih bangkit dan menyamakan skor, gawang David De Gea justru bobol lagi oleh gol Marcus Rashford di menit ke-31.

Gol kedua Sterling di menit ke-38 seperti menamatkan perlawanan Spanyol di laga itu. Kebangkitan di babak kedua seperti sia-sia ketika Paco Alcacer dan Sergio Ramos mencetak dua gol hiburan.

Spanyol takluk dengan skor 2-3 dan rekor tak pernah kalah di kandang selama 15 tahun akhirnya putus di tangan Inggris. Wajar adanya jika Enrique marah besar melihat performa anak asuhnya di babak pertama, tapi nyatanya tidak demikian.

“Di babak pertama sudah jelas mengerikan sekali. Kami terlambat menekan lawan, gol pertama membunuh kami. Kami membuat banyak kesalahan. Saya harusnya tidak mengatakan ini, tapi ada keajaiban di babak kedua,” ujar Enrique.

“Wajarnya saya akan membunuh semua pemain, tapi saya justru menyemangati mereka dan tidak mengubah apapun. Unggul 2-0, bertahan, dan melakukan serangan balik, Inggris sangat berbahaya. Grup yang berisikan dua semifinalis Piala Dunia tidak mudah.”

Enrique juga menyesali pemainnya yang sering membuat kesalahan sendiri dalam kondisi tertekan. Dia percaya Spanyol harus belajar dari kesalahan ini jika ingin berkembang lebih baik lagi.

“Mereka menciptakan transisi yang sangat baik saat menguasai bola dan tampil sangat kuat. Kami membuat kesalahan individu saat tertekan, dan gol itu terasa seperti obat bagi mereka dan racun bagi kami. Pada akhirnya, pertandingan ini sangat menyakitkan,” tandas Enrique. Kekalahan yang mencoreng rekor sempurna Enrique usai ditunjuk melatih Spanyol. Meski kalah, Spanyol masih ada di posisi teratas dengan enam poin dari tiga laga dan hanya butuh hasil seri saat menghadapi Kroasia bulan depan.

“Kini semuanya tergantung kami, kami harus menang di Kroasia untuk jadi juara grup,” ungkapnya.

Banyak catatan penting yang tercipta dari pertandingan tersebut. Raheem Sterling sukses membuka keran golnya sejak Oktober 2015. Hasil pertandingan tersebut juga merupakan kemenangan pertama Inggris atas Spanyol sejak 1987.

Tak hanya itu, Inggris juga menodai sejarah Spanyol dengan mencetak tiga gol di kandang matador. Pertama kalinya dalam sejarah, Spanyol kebobolan tiga gol di laga kompetitif yang dimainkan di negara mereka sendiri.
(bn-fft-dc-adp)

Close Ads X
Close Ads X