Lorenzo Belum Nyaman

Buriram – Jorge Lorenzo belum juga kompetitif dalam tes MotoGP Thailand. Lorenzo mengaku belum nyaman berada di atas motor baru Ducati.

Lorenzo menempati posisi kesepuluh pada hari kedua tes di Sirkuit Buriram, Thailand, Sabtu (17/2). Catatan waktunya lebih lambat 0,760 detik di belakang Marc Marquez yang mencatat waktu tercepat.

Pada hari sebelumnya, Lorenzo juga cuma berada di posisi kesepuluh. Catatan waktunya di hari pertama berselisih 0,449 detik dari milik Cal Crutchlow yang berada di posisi pertama.

“Kami punya beberapa masalah di motor pertama pada pagi ini (Sabtu pagi), yaitu beberapa celah kecil di sasis. Kami harus menyingkirkan motor ini dan ketika saya keluar dengan motor kedua, ada sesuatu yang rusak. Lalu motornya jadi sangat lambat, saya lebih lambat sedetik dibandingkan pagi hari,” tambah pebalap Spanyol itu.

Lorenzo sebelumnya memuji Desmosedici GP18 setinggi langit setelah menjadi pebalap tercepat dalam tes MotoGP di Sepang pada bulan lalu. Dalam tes di Sepang, dia mengukir rekor baru di sirkuit tersebut.

Namun, suasana hati Lorenzo sangat berbeda dalam tes di Buriram. Dia mengaku belum nyaman. “Saya belum merasa nyaman, bahkan dengan sebuah motor bagus saya masih tertinggal jauh dari pebalap tercepat. Tapi, di siang hari dengan motor lain, kondisinya malah lebih buruk. Kami harus memahami motor baru karena motor ini punya beberapa poin yang sangat positif, tapi juga ada beberapa poin negatifnya,” kata Lorenzo.

Kritik Buriram

Lorenzo sendiri mengkritik layout Sirkuit Buriram yang akan menjadi venue MotoGP Thailand pada musim 2018. Menurutnya, ada beberapa titik yang membahayakan keselamatan pebalap.

Satu di antaranya adalah tikungan ke-11 Sirkuit Buriram. Dia menyebut dinding pembatas di tikungan tersebut terlalu dekat dan mengancam keselamatan pebalap.

“Pada tikungan terakhir, dindingnya terlalu dekat. Padahal ini merupakan tikungan tercepat, Anda melewatinya dengan motor berada di posisi gigi empat,” kata Lorenzo.

“Namun kami juga membicarakan tikungan pertama dan terakhir, tentang pintu masuk dan keluar dari pitlane. Di tikungan terakhir, akan lebih bijaksana untuk sedikit berbelok ke jalur pit dan tidak jauh seperti sekarang. Saya melihat dua masalah. Pintu masuk berada pada garis ideal dan jika pebalap jatuh di tikungan terakhir, dia bisa mengenai pebalap lainnya. Jalur masuk pit seperti di Sepang bisa menjadi solusi.”

Sirkuit Buriram memang menuai pro dan kontra. Ada yang menilai sirkuit ini sudah layak untuk menggelar MotoGP, tapi tak sedikit yang melontarkan kritikan. Lorenzo satu di antaranya. (dc-blc-adp)

Close Ads X
Close Ads X