Derby d’Italia Tanpa Pemenang

Turin – Pertarungan taktik menarik menghiasi derby d’Italia antara Juventus versus Inter Milan. Sayangnya tak ada gol yang tercipta, sehingga skor akhirnya 0-0.

Pertandingan ketat tersaji di Allianz Stadium, Minggu (10/12) dinihari WIB, saat Juventus menjamu Inter. Secara permainan tuan rumah bermain lebih efektif dalam menciptakan peluang maupun meredam Inter, tapi tak bisa memaksimalkan kans yang didapatkan.

Di lain sisi, Inter beberapa kali menghadapi situasi berbahaya di babak pertama. Tapi Nerazzurri memperbaiki pertahanan di babak kedua sehingga lebih mampu menghentikan serangan Juventus, yang banyak diarahkan ke Juan Cuadrado di sisi kanan. Inter yang mengincar serangan balik, cukup kerepotan menemukan celah di pertahanan tuan rumah.

Dalam laga ini, Juve sendiri tidak tampil dengan sejumlah pemain bintangnya. Terkait hal ini, pelatih Massimiliano Allegri beralasan bahwa ia memarkir Paulo Dybala, Alex Sandro, dan Douglas Costa karena fisik mereka dinilai kurang siap untuk menjalani laga ini. Meski ketiganya merupakan pemain bintang Juve, namun Allegri tak mau pandang bulu dan akan mencadangkan para pemain yang dianggapnya kurang berkomitmen dalam bermain.

Dybala, Sandro, dan Costa dikenal memiliki teknik permainan yang bagus di atas rata-rata. Namun Allegri menyebut bahwa kemauan berlari juga penting bagi timnya.

“Dalam sepakbola, selain memiliki teknik yang bagus, anda juga harus berada dalam kondisi terbaik secara fisik. Saya selalu mengatakan bahwa berlari bukanlah satu-satunya hal penting dalam sepakbola. Tapi itu tentu membantu. Dybala bisa menciptakan bahaya di antar lini pada akhir pertandingan. Tapi seperti kebanyakan pemain lainnya. dia harus memperbaiki kondisi fisiknya. Kami akan melakukannya pekan ini,” cetus Allegri.

Allegri mengatakan bahwa para pemain Juventus sebenarnya belum berada dalam kondisi fisik ideal saat ini. Karenanya, Allegri pun lebih mengutamakan untuk mencapai keseimbangan energi ketimbang memainkan para pemain terbaiknya saat ini.

“Kami memang sudah mempersiapkan Mandzukic untuk bermain di sayap kiri. Dia bermain dengan baik karena membuat Inter menghabiskan banyak energi pada babak pertama . Mereka mencoba menyerang kami tetapi selalu gagal. Kami belum memiliki kondisi fisik yang sempurna, karena itu akan sangat penting bagi kami untuk menyeimbangkan level energi.”

Sementara di kubu Inter, pelatih Nerazzurri, Luciano Spalletti, tak kecewa dengan hasil imbang itu. Menurutnya, pertandingan berjalan cukup seimbang. Tim tuan rumah unggul sedikit penguasaan bola dengan torehan 52 persen seperti data yang dilansir oleh Soccernet.

Soal peluang, Inter gagal menciptakan banyak. Cuma ada enam percobaan, satu menemui bidang. Sementara Bianconeri 18 kali melakukan percobaan, delapan mencapai sasaran. Kiper Inter, Samir Handanovic, tampil sempurna di bawah mistar dengan delapan penyelamatan yang dilakukan. Spalletti mengaku tak kecewa dengan raihan satu poin ini. Apalagi, Inter mencatatkan clean sheet di kandang tim kuat.

“Saya tak marah dengan hasil akhirnya. Jelas Anda selalu mencoba untuk menyarankan sesuatu dan kami terlalu mudah kehilangan bola di babak kedua. Jadi, saya mendesak para pemain untuk tetap tenang dan percaya pada kemampuannya. Saat Anda meninggalkan Turin dengan satu poin dan catatan bersih dari kebobolan, itu hal yang positif,” kata Spalletti. Dengan hasil imbang ini, Inter masih tak terkalahkan dan tetap memimpin klasemen sementara Serie A. La Beneamata mengoleksi nilai 40 dari 16 laga, tapi berpotensi kehilangan posisi ke Napoli pekan ini.

Sementara Juventus tertahan di posisi tiga dengan 38 poin. Tambahan satu poin menempatkan Bianconeri dalam ancaman AS Roma, yang cuma berjarak empat angka dengan masih menyimpan dua laga ekstra untuk dimainkan.

(dc-scn-bn)

Close Ads X
Close Ads X