David Maulana Kembalikan Kejayaan Sepakbola Sumut

Medan | Jurnal Asia

David Maulana berhasil membawa timnas U-16 tampil sebagai juara AFF. Pesepakbola asal Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Seituan telah mengembalikan kejayaan sepakbola Sumut yang redup akan prestasi.

Euforia keberhasilan Tim Nasional (Timnas) U-16 menjuarai Piala AFF pun belum habis. Kapten Timnas U-16, David Maulana disambut meriah setibanya di kampung halaman.

Ratusan orang sudah tampak menunggu kepulangannya dari Bandara Kualanamu Deliserdang, hingga tiba di kediamannya, Dusun 12, Desa Sei Rotan, Percut Sei tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Keramaian tidak hanya terlihat di Bandara, namun lokasi Rumah David juga penuh sesak warga yang ingin menyambut kedatangannya. David yang tiba Minggu (12/8), pukul 22.00 WIB itu, tidak menyangka bakal disambut sebegitu ramainya.

“Bangga sekali dengan warga Sei Rotan. Mereka mensupport saya sampai sebegitunya. Mulai dari kepala desa hingga warga menyambut saya di Bandara dan mengarak hingga pulang ke rumah,” kata David, kemarin.

Dia juga memenuhi undangan sekolahnya SMAN 2 Percut Seituan. Siswa kelas XI itu pun menjadi primadona di sekolahnya. Terlihat saaat dikerumuni rekan-rekan sekolahnya yang mengajak berfoto bersama. Bahkan di rumahnya, warga antri untuk bisa bertemu David.

Pemain yang akrab disapa Bembeng itu tentu sudah rindu dengan kampungnya. Utamanya kepada keluarganya, ayah, ibu, dan para saudaranya.

“Pastinya rindu sekali. Terutama orang tua. Suasana kampung di sini dan kawan-kawan. Terakhir pulang ke sini dua bulan lalu,” kata anak kelima dari enam bersaudara ini.

Dukungan yang mengalir deras itu menjadi energi tambahan bagi David. Bulan depan mereka sudah ditunggu tugas yang lebih berat. Yakni ajang Piala Asia U-16 di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kami selalu optimis bisa lolos. Pasti percaya diri tapi tidak mau terlalu overconfidence. Lawannya pasti lebih berat,” beber mantan pemain PSMS U-15.

Ia sempat berbagi kisah, soal malam final AFF U-16. Menurut dia momen itu benar-benar menegangkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Apalagi Gol balasan pemain Thailand sempat membuat mental pemain jebolan SSB PTPN 1 ini down.

“Saya akui Thailand yang paling merepotkan kami di turnamen. Apalagi saat mereka menyamakan skor. Tapi sebagai kapten saya coba motivasi kawan-kawan agar tetap tenang di adu penalti. Pasti penalti itu menegangkan. Apalagi ditonton banyak orang. Tapi saya juga coba tenang saat eksekusi,” tambahnya.

Meski ada wacana perombakan skuad dari Fachri Husaini, David optimis dirinya tetap bisa berada di skuad Garuda Asia. Dia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Fachri. “Pasti bakal ada perubahan. Tapi saya pasti selalu berdoa agar tetap ada di timnas,” ucapnya.

Dilirik Klub

Performa apiknya di Piala AFF U-16 membuat David mulai dilirik sejumlah klub. Namun jebolan SSB PTP Wilayah I ini belum memikirkan soal itu. Sejumlah tawaran dari klub liga 1 seperti Barito Putra bahkan ajakan untuk berlatih di Madrid merupakan tawaran yang sempat diterimanya.

“Saya fokus saja dulu di timnas. Memang ada tawaran dari klub. Tapi tidak bisa saya sebutkan,” ujar David. Bagimana dengan klub PSMS yang notabene adalah klub dimana dia pernah membela saat Usia 15 tahun? David hanya bisa menggeleng sambil tersenyum pahit.

“Kalau PSMS tidak ada pernah mengontak saya, malah klub lain. Pada dasarnya saya menerima semua klub. Yang penting klub itu mau bertanggung jawab,” bebernya.

Selain itu Bembeng juga ingin menyelesaikan dulu pendidikan di bangku SMA. Walaupun diakuinya aktivitas di timnas U-16 membuatnya banyak ketinggalan pelajaran.

“Kalau saya selalu komunikasi sama guru. Pelajaran apa yg ketinggalan. Syukurnya guru-guru di sana mendukung,” pungkasnya.

Kedua orang tua David, Ngadiran (52) dan Tukini (48) juga sangat bangga menyambut sang putra. Peluk haru penuh rindu mereka berikan setibanya David di kampung halaman. Sang ayah Ngadiran juga tidak menyangka anaknya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Deliserdang di Desa Sei Rotan.

“Dia masih Bandara (Kualanamu) sudah penuh di rumah. Satu kampung keluar semua. Sampai ke dapur kami, itu orang semua. Bembeng, disambut pemerintah Desa dan Kecamatan di bandara. Pulangnya diarak-arak sampai ke rumah. Saya terharu sekali,” kata Ngadiran.

Bahkan di halaman rumah Bembeng, terdapat tulisan. ‘Welcome back David Maulana Jembeng, AFF U-16’ lengkap dengan tanda panah.

“Itu mereka semua yang buat. Pemuda-pemuda sini. Saking antusiasnya lihat anak saya bawa timnas juara. Mereka bangga karena Sei Rotan ikut terangkat namanya di pentas nasional,” pungkasnya.
Begitu juga dengan sang Ibu Tukini yang tidak bisa lagi mengungkapkan kata-kata kebanggaannya atas prestasi yang diraih David bersama Timnas. Tukini mengaku bangga sekaligus terharu anaknya yang berasal dari desa bisa membawa nama harum Indonesia di event internasional.

“Alhamdulillah dia sampai rumah sehat seperti biasa. Perjuangan dia banyak bisa masuk timnas dari 600 siswa ikuti seleksi timnas, bisa satu orang diambil. Tentu orangtua bangga dan gak bisa diungkapkan dengan kata-kata kebanggan saya. Apalagi pulang diarak gitu,” ucapnya sambil menangis terharu.

Tukini menceritakan, anaknya selalu mendapat motivasi oleh Fachri Husaini mesti saat pulang ke kampung halaman. Bahkan, hampir setiap hari David selalu dinasehati Fachri melalui telepon untuk tidak pernah berhenti latihan dan menjaga diri dengan baik.

“Kami bangga sama dia kalo disini (rumah) walau tinggal di pelosok dia gak berpengaruh sama pergaulan negatif. Dia ikut kumpul tapi gak berpengaruh kelakukan negatif. Lagian kalo di rumah Fachri Husaini berkali-kali telepon. Kamu jaga diri, pandai bergaul, jangan pernah tinggal salat,” ucap Tukini sambil menirukan pesan Fachri Husaini.

Tukini juga berpesan kepada David untuk tidak cepat berbesar hati atas keberhasilan David dkk membawa Indonesia menjuarai piala AFF U-16 tahun ini. Tukini terus menasehati David untuk tetap rendah hati dan terus berlatih serius agar cita-cita menjadi pesepakbola hebat dan terkenal bisa tercapai.
(bambang nl-adp)

Close Ads X
Close Ads X