TKI Gabung Ke ISIS, Taiwan Resah

Jakarta | Jurnal Asia
Pemerintah dan masyarakat Taiwan diimbau tidak resah dan tidak panik dalam menyikapi isu adanya tenaga kerja Indonesia yang bergabung dengan ke­lompok garis keras ISIS. “Pemerintah dan masyarakat Taiwan tidak perlu panik me­nyi­kapi hal itu,” kata Direktur Global Worker Organisation (GWO) Taiwan Karen Hsu di Jakarta, Minggu (27/3).

Lembaga nonpemerintahan yang berkantor pusat di Taipei itu menyatakan bahwa sebagian besar TKI di Taiwan menaati semua peraturan yang berlaku, termasuk patuh terhadap majikan yang mempekerjakan mereka.

“Oleh sebab itu, jangan sam­pai masyarakat Taiwan mem­berikan label terhadap TKI agar tidak terulang kasus Mc Carthy di Amerika Serikat atas pe­lang­garan hak asasi manusia dan diskriminatif,” ujarnya.

Karen juga menilai kegiatan yang digelar sejumlah majelis tak­lim di bawah naungan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ula­ma (PCINU) Taiwan setiap akhir pe­kan di kawasan Taipei Main Station (TMS) sangat positif sehingga layak diapresiasi oleh masyarakat dan pemerintah Taiwan.

“Kegiatan itu selain mengobati kerinduan TKI akan pengajian di kampung halaman juga bisa membentengi mereka dari pengaruh-pengaruh radikalisme sekaligus menghindarkan mereka dari perekrutan yang dilakukan oleh ISIS,” katanya.

Menurut data GWO, jumlah pekerja asing asal Asia Tenggara di Taiwan telah mencapai 580.000 jiwa. Indonesia menduduki jumlah terbanyak dengan 230.000 jiwa. “Indonesia merupakan ne­gara Islam terbesar di dunia, sedangkan Taiwan telah menjadi tujuan utama kedua bagi pekerja migran Indonesia,” kata Karen.

Pernyataan tertulis GWO ter­sebut sebagai tanggapan atas ke­resahan masyarakat Taiwan ter­kait dengan potensialnya TKI di beberapa negara yang di­penga­ruhi dan direkrut menjadi ang­gota ISIS.

“Ada beberapa negara yang rawan menyebabkan TKI se­bagai pengikut organisasi ISIS, di antara­nya Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Hong Kong,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2­TKI) Nusron Wahid di Jember, Jawa Timur, sebagaimana diberitakan, Minggu (20/3). (bc)

Close Ads X
Close Ads X