Pilpres 2019 Sarat Isu Emosional

Jakarta | Jurnal Asia

Pilpres 2019 diperkirakan menjadi pertarungan politik yang sarat emosi. Dua kubu, terutama kubu penantang, akan mengangkat isu-isu yang mampu membangkitkan emosi pemilih untuk kepentingan elektoral masing-masing.

Hal ini lantaran tidak ada diferensiasi dari visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Melihat kepuasan publik dan hasil survei, Jokowi saat ini lebih unggul. Jadi kalau kubu penantang berkampanye mengangkat isu rasional, mereka akan kalah. Kampanye emosional yang akan kita lihat lima bulan ke depan,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam Indonesia Investment Conference Exhibition, di Jakarta, Rabu (21/11).

Menurutnya, isu-isu yang berpotensi membangkitkan emosi pemilih, seperti beban utang dan kualitas sumber daya manusia (SDM), bakal terus digaungkan, terutama oleh kubu penantang. Isu yang sama juga diperkirakan bakal diangkat kubu petahana.

“Kubu petahana maupun penantang gencar melakukan kampanye emosional dibandingkan rasional guna menarik hati masyarakat,” tandasnya.

Selain isu-isu yang membangkitkan emosi publik, Yunarto memperkirakan, pertarungan personal branding antara capres Jokowi dan cawapres Sandiaga. Sebab, keduanya dianggap memiliki “daya jual” ke publik.

“Pak Prabowo sudah dua kali menjadi capres dan kalah. Jadi relatif sulit membangun brand untuk kubu penantang,” jelasnya.
(sp/rol)

Close Ads X
Close Ads X