Pengurus PKS Sumut Dirombak

Tifatul Minta Kader Harus Taat

Medan | Jurnal Asia

Dewan Pimpinan Pusat (PPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merombak seluruh struktur pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumatra Utara. Perombakan diklaim untuk penyegaran pengurus menjelang Pemilu 2019.

Ketua DPP PKS, Tifatul Sembiring mengatakan, perombakan ini merupakan bagian dari tour of duty. Dia membantah perombakan ini ada hubungannya dengan isu yang menyebut PKS terpecah.

“Pergantian kepengurusan merupakan bagian dari perubahan biasa. Seluruh proses ini berlangsung demi kemajuan dari PKS. PKS hanya satu, tidak ada yang lain,” kata Tifatul usai pelantikan struktur pengurus DPW PKS Sumut di Hotel Madani, Medan, Rabu (17/10).

Tifatul menjelaskan, saat ini PKS terdaftar sebagai partai politik pada Kementerian Hukum dan HAM dibawah kepemimpinan Salim Segaff Al Jufri sebagai Ketua Majelis Syuro dan Mohammad Sohibul Iman sebagai Presiden PKS.

Untuk itu, ia meminta agar seluruh pengurus pusat hingga daerah mematuhi keputusan yang sudah dikeluarkan

“Maka seluruh kebijakan dari pengurus ini merupakan hal yang harus ditaati oleh seluruh kader. Langkah ini diambil untuk penyegaran pengurus menjelang Pemilu 2019,” pungkasnya.

Tifatul mengibaratkan perombakan dengan permainan sepakbola. Melihat komposisi materi pemain lawan yang makin canggih, kata Tifatul, maka pelatih merombak dan menurunkan pula pemain yang dianggap cocok. “Ini penyegaran agar strategi pemenangan lebih dinamis. Suatu saat mungkin dirombak kembali,” bebernya.

Keputusan ini ditandai dengan munculnya surat dari DPP PKS nomor 362/SKEP/DPP PKS/2018 tentang Kepengurusan DPW Provinsi Sumatra Utara periode 2015-2020. Surat ini ditandatangani oleh Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekjen PKS Mustafa Kamal.

Dalam surat tersebut, susunan pengurus DPW PKS Sumut diganti secara keseluruhan. Hariyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD PKS Deliserdang, ditunjuk sebagai Ketua DPW PKS Sumatra Utara menggantikan M Havez.

Sebelumnya, PKS juga dihebohkan dengan perombakan dan mundurnya beberapa kadernya dari partai. Adalah jajaran pengurus DPW PKS Bali yang memilih ramai-ramai mengundurkan diri dari PKS.
Ada sejumlah alasan yang menyebabkan mereka memilih mundur dari keanggotaan partai, salah satunya munculnya fitnah yang menuduh pengurus di Bali menolak kehadiran Presiden PKS dan mendukung Joko Widodo di pilpres 2019.

Selain itu, perombakan juga dilakukan DPW PKS Sulawesi Selatan terhadap pengurus tubuh di DPD PKS Kota Makassar. Perombakan terjadi karena perbedaan sikap politik saat pemilihan kepada daerah setempat pada pilkada serentak 2018. (cnn/rol)

Close Ads X
Close Ads X