Penembak Gedung DPR Ternyata Pegawai Kemenhub

Polisi menunjukkan barang bukti pengungkapan kasus “peluru nyasar” ke gedung DPR di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Polda Metrojaya berhasil mengungkap kasus “peluru nyasar” ke gedung DPR pada hari Senin (15/10) lalu dan mengamankan dua orang tersangka berinisial I dan R serta menyita dua pucuk senjata api beserta pelurunya. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj. *** Local Caption ***

Dua tersangka kasus peluru nyasar ke Gedung DPR, IAW dan RMY, ternyata bukan anggota Perbakin seperti apa yang disebut Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Keduanya merupakan pegawai Kementerian Perhubungan.

“I (IAW) dan R (RMY) belum jadi anggota Perbakin,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Nico Afinta Karo-Karo di Markas Polda Metro Jaya.

Alih-alih anggota Perbakin, ternyata kedua tersangka adalah oknum pegawai negeri sipil. Keduanya merupakan oknum pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Iya Kemenhub ya dua-duanya, tapi direktoratnya saya belum tahu,” katanya lagi.

Belum ada penjelasan mengapa kedua pegawai tersebut berlatih di jam kerja.

Sebelumnya, dilaporkan dua ruangan anggota DPR yaitu Wenny Warouw (Gerindra) dan Bambang Heri Purnama (Golkar) diduga ditembak sekitar pukul 14.35 WIB. Jarak waktu antara dua penembakan ini hanya berbeda sedikit.

Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Wenny Warouw, ikut melakukan pengecekan ke lapangan tembak Perbakin bersama Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Wahyu Hadiningrat dan pengurus Perbakin.
Dari hasil pemeriksaan langsung, Wenny Warouw meminta polisi memeriksa lebih dalam soal daya jangkau senjata yang digunakan untuk berlatih oleh kedua tersangka.

“Polisi dan Perbakin bisa sama-sama cek. Jangan sampai polisi dan Perbakin tarik-menarik,” kata Wenny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018.

Menurut penelusuran Wenny Warouw, kedua tersangka baru mendapatkan sertifikat lulus tembak reaksi. Meski begitu, dia tetap mempertanyakan kenapa tersangka yang merupakan pegawai negeri bisa berada di lapangan tembak pada jam kerja.

“Kan anggota PNS dari Perhubungan (Kementerian Perhubungan). Jam 14.35 kejadian, PNS kok bisa latihan jam segitu. Tanya ke menterinya, kok bisa menyusup, kok bisa latihan,” katanya.

Karena itu, dia minta segera dipastikan milik siapa senjata yang digunakan oleh tersangka. Selain itu, dia berharap segera dilakukan rekonstruksi di lokasi penembakan. Karena diketahui bagaimana bisa ada tembakan yang meleset.

“Cara sampai empat tembakan meleset,” katanya.

Wenny Warouw yang pernah menjabat sebagai dir II Eksus Bareskrim Mabes Polri itu juga yakin dua peluru yang ditemukan di dua ruang kerja anggota DPR Fraksi PAN dan Demokrat adalah kejadian yang sama seperti kemarin. Tapi, pria yang juga mantan investigator itu minta pengecekan kelurusan arah tembak.
(vn)

Close Ads X
Close Ads X