Langkat – Mandahata(70) warga Desa Empus –Bahorok salah seorang penerima tali asih dari Pemkab Langkat, sudah 20 tahun membantu warga sebagai bilal mayit di desa itu bekerja sama dengan dua rekannya.
“Tidak pernah terpikirkan bakal mendapat bantuan tali asih dari pemerintah,” urainya. Pria yang memiliki cucu 24 dengan 10 anak tersenyum mengutarakan, kegembiraannya usai menerima jalinan tali asih itu.
Mandahata disapa Atok mengaku sebelumnya sudah pernah mendapat bantuan serupa secara rutin setiap tahun. “Hanya saja mungkin ini kali ketiga atau keempat kalinya,” ujarnya.
Dia mengaku, menerima tali asih sejak Ngogesa Sitepu menjabat Bupati Langkat. “Sebelum Ngogesa belum pernah menerima bantuan itu, syukurlah pemerintah peduli dengan keberadaan kami,”ujarnya.
Disinggung tentang pengalamannya selama membantu sesama saat membersihkan mayat dikatakannya dikala ada yang meninggal rekan sekerja sakit. Sulit mencari teman karena kurangnya minat kerabat untuk belajar. “Bayangkan saja sudah se usia saya hanya beberapa orang generasi yang mau belajar,” ujarnya.
Dijelaskannya, tidak ada patokan nominal namun diakui kerap mendapat imbalan sebagai balas jasa usai bekerja dari keluarga yang kemalangan. Sementara Camat Bahorok, Nuryansyah Putra SSTP MSI ketika dikonfirmasi menjelaskan, jalinan tali asih diberikan bupati Langkat secara rutin.
Membantu keluarga bilal serta abang beca se Langkat di saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Melalui Dinas Sosial Pemkab Langkat di Bahorok 187 bilal mayit dan 141 abang beca mendapat bantuan itu,”kata Nuryansyah.
(menanti ginting)