Kapolri Minta Polda Tanggap Keamanan May Day | Buruh Tolak Tenaga Kerja Asing Masuk RI

Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggelar video conference dengan seluruh Kapolda di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/4/2018) untuk membahas upaya pengamanan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2018 mendatang.

“Tadi Pak Kapolri telah memimpin vidcon (video conference-red) yang diikuti oleh seluruh Kapolda dan seluruh pejabat utama Polda. Salah satu yang dibahas persiapan (pengamanan) May Day,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto.

Dalam konferensi video tersebut, Kapolri Tito memerintahkan para Kapolda bekerja sama dan memfasilitasi semua buruh yang akan menggelar aksi pada Hari Buruh.

Selain itu buruh juga diminta tertib selama menyampaikan aspirasi saat aksi dan tidak mengganggu aktifitas masyarakat sekitar.

“Pemerintah sudah mengatakan May Day itu sebagai Fun Day, jadi menjadi hari yang gembira untuk rekan-rekan buruh. Para Kapolda diminta untuk bisa jaga situasi terkait May Day ini, diharapkan kondusif,” pungkasnya.

Smentara itu, dalam menghadapi hari buruh Internasional 1 Mei 2018 nanti, Presiden KSPI Said Iqbal, akan melakukan aksi may day di depan Istana. Dalam tuntutannya ia menyatakan pertama cabut Perpres No.20/2018 tentang buruh China. Kedua, turunkan harga beras dan listrik serta minta untuk mencabut outsourching. Dan ketiga, menolak upah murah cabut PP No.78/2015.

“Masing-masing daerah sudah menyiapkan 5000 massa, seeprti Bengkulu, Jambi, Banjarmasin, dan Semarang,” pungkasnya, didampingi Jakwan Ketua Hero Supermarket.

Masih dikatakan Said Iqbal seharusnya pemerintah malu ketika melihat kondisi masyarakat Indonesia menggunakan tenaga asing. Oleh karena itu diharapkan Said Iqbal pemerintah jangan menyakiti hati rakyat.

Mira Sumirat Presiden Aspek Indonesia menyatakan upah tidak jelas, dan keselamatan tidak jelas. Ia meminta yang sudah ada diwujudkan. Jangan malah tenaga asing diwujudkan.

“Rakyat kita masih banyak miskin, lalu pemerintah membuat keputusan yang luar biasa dan rakyat Indonesia mao di bawa kemana. Apalagi di perusahaan XL menggunakan tenaga asing,” ungkapnya, Selasa, 24 April 2018, di Mega Hotel, Jakarta.

Dalam.konferensi tersebut kepada wartawan dari berbagai media, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut beberapa hal, diantaranya adalah pertama, menolak TKA Buruh Kasar Cina dan cabut Pepres No 20 tahun 2018 tentang TKA. Dimana KSPI akan melakukan aksi besar besaran ratusan ribu buruh saat May Day di seluruh Indonesia menolak TKA Cina.

Kedua, Penjelasan tentang uji materi Perpres no 20 tahun 2018 tentang TKA ke Mahkamah Agung oleh KSPI dengan penasehat hukum prof Yusril Ihza Mahendra.

Ketiga Penjelasan tentang rencana pembentukan pansus TKA oleh DPR RI, atas permintaan KSPI yang akan bertemu Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Keempat, Penjelasan rencana aksi May Day yang akan diikuti hampir 1 juta buruh di 25 propinsi dan 200 kabupaten kota. Sedangkan aksi May Day di Istana diikuti 150 ribu buruh.

Kelima, Penjelasan persiapan aksi ojek online yang tergabung di dalam Komite Aksi Transportasi Online (KATO) untuk ikut aksi ribuan driver ojek online bergabung dengan aksi May Day di seluruh Indonesia. dedy mulyadi. (oz/put)

Close Ads X
Close Ads X