Hingga November 2016, Utang Luar Negeri RI Capai Rp 4.219 Triliun

Jakarta – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2016 tumbuh 3,6 persen (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2016 se­besar 6,5 persen (yoy).

Dikutip Liputan6.com dari la­poran Bank Indonesia, Senin (16/1), perlambatan pertumbuhan ini didorong oleh perlambatan ULN sektor publik dan penurunan ULN sektor swasta. Perlambatan per­tumbuhan ULN terjadi baik pada ULN berjangka panjang mau­pun ULN berjangka pendek.

De­ngan perkembangan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir No­vember 2016 menjadi sebesar US$ 316 miliar atau setara dengan Rp 4.219,8 triliun‎ (kurs 13,354 per dolar AS).

Berdasarkan kelompok pe­minjam, posisi Utang Luar Negeri didominasi ULN sektor swasta. Posisi ULN sektor publik dan swasta masing-masing tercatat sebesar US$154,5 miliar (48,9 persen dari total ULN) dan US$161,5 miliar (51,1 persen dari total ULN).

ULN sektor publik tumbuh melambat menjadi 12,1persen (yoy) dari 17,0 persen (yoy) pada bulan Oktober 2016. Selain itu, ULN sektor swasta turun 3,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada Oktober 2016 yang sebesar 2,0 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia dido­mi­nasi oleh ULN berjangka panjang (86,7 persen dari total ULN). ULN berjangka panjang pada November 2016 mencapai US$ 274,1 miliar, ter­diri dari ULN sektor publik sebesar US$153,7 miliar (56,1persen dari total ULN jangka panjang) dan ULN sek­tor swasta sebesar US$120,4 miliar (43,9 persen dari total ULN jangka panjang).

Sementara itu, ULN berjangka pendek sebesar US$ 42,0 miliar (13,3 persen dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$ 41,2 miliar (98,1 persen dari total ULN jangka pendek) dan Utang Luar Negeri sektor publik sebesar US$ 0,8 miliar (1,9 persen dari total ULN jangka pendek).

ULN berjangka panjang tum­buh 3,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2016 yang sebesar 6,2 persen (yoy), se­mentara ULN berjangka pendek tumbuh 7,1persen (yoy), juga lebih rendah dibandingkan per­tumbuhan Oktober 2016 sebesar 8,3 persen (yoy).

Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir November 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8 persen.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ULN sektor keuangan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih pada November 2016 mencatat pertumbuhan tahunan yang ne­gatif, sementara ULN sektor industri pengolahan tumbuh melambat. (ant)

Close Ads X
Close Ads X