Hasil Pilpres, Presiden Serukan Semua Pihak Menahan Diri

KAKI
Jakarta | Jurnal Asia
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan gara semua pihak yang berkompetisi dalam pemilihan presiden 2014 menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang membuat keadaan memanas.
Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di kediaman di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu sore.
Hal itu dikemukakan presiden menanggapi dua kubu capres Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo  – Jusuf Kalla yang mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei masing-masing pihak.
“Kapasitas saya sebagai presiden, sebagai Kepala Negara, yang tidak masuk ke kedua kubu, saya menyeru, berharap pihak-pihak tertentu, baik Pak Prabowo dan Pak Hatta dan timnya maupun Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dan tim bisa tahan diri untuk tidak memunculkan ketegangan yang berlebihan di antara kedua massa pendukung. Apalagi gerakan-gerakan di lapangan yang sangat rawan terhadap konflik horizontal,” kata Presiden.
Presiden juga menyeru kepada para pemimpin dan elit untuk bisa memimpin pendukungnya masing-masing menahan diri terlebih dahulu sampai segala sesuatunya menjadi terang.
Presiden menambahkan, bila kemudian hasil hitung cepat tersebut belum memperoleh kesimpulan yang sepaham maka diharapkan untuk menunggu hingga hasil hitungan sebenarnya dari Komisi Pemilihan Umum selesai. Sebab, hasil KPU merupakan rujukan dari pemilihan presiden sesungguhnya.
Presiden juga menyeru kepada rakyata Indonesia untuk turut serta menjaga situasi yang aman, tentram dan damai.
“Juga bisa menahan diri dari bentrokan, kekerasan horizontal atau tindakan yang menganggu ketertiban,” kata Presiden.
Tunggu Hitung  KPU
Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014, yang akan disampaikan pada 22 Juli 2014.
“Perlu dipahami hasil hitungan cepat ini bukanlah hasil akhir dari proses pencoblosan pada Rabu ini,” kata Djoko saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Djoko menyampaikan pesan ini terkait munculnya dua versi hasil hitung cepat (quick count) yang berbeda satu sama lain. Banyak lembaga survei menyatakan bahwa Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah pemenang, namun ada juga yang mengumumkan kemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Di saat yang sama, baik Jokowi maupun Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan kemenangan masing-masing, yang diikuti oleh perayaan oleh pendukung mereka.
Oleh karena itu, dirinya mengingatkan, sebaiknya kedua belah pihak mencegah pendukungnya untuk turun ke jalan.
“Masing-masing kubu calon presiden hendaknya dapat menahan diri untuk tak melakukan pernyataan dan tindakan yang tak perlu, provokatif, yang justru kontraproduktif terhadap upaya kita menjaga situasi tertib aman dan damai dan melaksanakan proses demokrasi,” katanya.
Ia menegaskan, hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi penghitungan suara. Oleh karena itu, semua pihak harus menunggu pengumuman resmi dari KPU.
“Mari kita sikapi perolehan sementara ini dengan bijak dengan kepala dingin, tak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai demokrasi,” kata Djoko. Presiden Serukan  Semua Pihak Menahan Dir. (Ant)

Close Ads X
Close Ads X