Gunung Agung Kembali Erupsi | Keluarkan Asap Kelabu 2.500 Meter

Denpasar – Kondisi Gunung Agung kembali menggeliat. Pada Selasa (12/12) sore, gunung api yang terletak di Karangasem, Bali itu mengeluarkan asap kelabu setinggi 2.500 meter.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat asap berwarna kelabu itu mencapai ketinggian 2.500 meter. Letusan Gunung Agung tersebut terjadi selama kurang lebih 100 detik.

“Letusan terjadi pukul 17.55 WITA,” kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Selasa (12/12).

Berdasarkan pemantauan visual, kata Devy, letusan Gunung Agung hanya memuntahkan material berupa abu vulkanik. Saat terjadi letusan, lanjutnya arah angin condong bertiup ke arah barat daya.

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan letusan semacam itu masih terus berpotensi terjadi karena Gunung Agung berada dalam fase intermittent. Artinya erupsi akan tetap terjadi tetapi tidak terjadi secara terus menerus.

“Ini tidak menerus seperti fase yang terjadi antara 21-29 November itu relatif terus erupsi, kalau sekarang kadang-kadang saja,” tutur Kasbani. Apalagi, lanjut Kasbani gempa embusan dan gempa frekuensi rendah masih terus terjadi di Gunung Agung.

Kasbani mengatakan, terjadinya gempa dengan frekuensi rendah tersebut menjadi indikasi terjadinya proses pembentukan kubah di atas kawah Gunung Agung.

“Lebih terkait dengan pembentukan kubah, kan ada ada fluida yang naik ke atas,” ucap Kasbani.

Kasbani juga mengungkapkan potensi terjadinya lahar hujan atau lahar dingin masih ada. Gunung Agung masih terus mengeluarkan material berupa abu vulkanik. Selain itu, endapan abu vulkanik dari erupsi sebelumnya juga masih ada.

“Jadi kalau kena hujan akan ada lahar hujan,” kata Kasbani.

PVMBG menyebutkan ada peningkatan intensitas gempa hembusan di Gunung Agung dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Gempa hembusan disebabkan adanya akumulasi tekanan yang terjadi dalam tubuh Gunung Agung. Pergerakan fluida magmatik (gas) itulah yang kemudian menimbulkan asap, baik hitam maupun putih, keluar dari permukaan kawah gunung. (cnn)

Close Ads X
Close Ads X