Farhat Abbas Siap Perkarakan Pemfitnah

Jadi Timses Jokowi-Ma’ruf Amin

Jakarta | Jurnal Asia

Juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Farhat Abbas, memastikan dirinya akan total dalam menghadapi lawan politik yang sama ini melakukan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap pasangan petahana itu. Bahkan, Farhat Abbas mengancam akan memperkarakan mereka.

“Seandainya masih bisa kata berbalas kata, kami berbalas kata. Tapi kalau harus ke ranah hukum, kami akan pergunakan hukum untuk menghadapi fitnah atau pencemaran nama baik terhadap Pak Jokowi,” kata Farhat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menegaskan bahwa ia mempunyai kewajiban untuk meluruskan berita-berita negatif serta serang orang yang selalu memperburuk dan merusak citra pemerintah. “Ada beberapa dari pihak sebelah yang kami anggap selalu memperburuk, selalu tidak puas dengan pemerintahan ini,” kata dia.

Farhat pun mengaku sudah mendapatkan arahan dari tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf terkait tugas yang akan diembannya sebagai juru bicara. Pada dasarnya, sebagai jubir ia diperintahkan untuk tidak membuat keributan, termasuk dengan lawan politik. “Tapi saat ada fitnah, tidak mungkin kami sebagai kader partai yang mendukung Pak Jokowi diam saja. Pasti kami akan balas dan menunjukkan ke masyarakat,” kata Farhat yang juga berprofesi sebagai pengacara.

Saat yang sama, Calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa, Farhat Abbas, menyindir mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, terkait pernyataannya di ILC TvOne, Selasa malam, 14 Agustus 2018.

Dari pernyataan Mahfud semalam, Farhat menilai ada sikap marah yang ditunjukkan Mahfud. Namun ia meminta Mahfud tidak memecah belah PKB dengan NU. “Kita minta jangan sampai membelah PKB, khususnya PKB Pak Muhaimin dengan NU,” kata Farhat.

Dia merasa yakin, tidak pernah Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) mengancam-ancam bahwa NU tidak akan mendukung Jokowi kalau memilih Mahfud sebagai cawapres.

“Jadi ini merupakan saya anggap Pak Mahfud membelokkan cerita itu agar NU dan PKB tidak solid. Padahal NU dan PKB satu kesatuan dan mendukung 100 persen Jokowi-Ma’ruf,” ujar Farhat.
(vv/kc/put)

Close Ads X
Close Ads X