Dishub Imbau Pemudik Gunakan Kendaraan Laik Jalan

Pemudik dan warga menggunakan kapal nelayan sebagai sarana angkutan penumpang dan barang meninggalkan Perairan Ulee Lheu di Banda Aceh, Aceh, Kamis (22/6). Mayoritas pemudik tujuan Pulau Aceh dan beberapa pulau lainnya di Provinsi Aceh, kecuali Pulau Weh, masih menggunakan kapal nelayan sebagai moda transportasi, walau pemerintah telah menyediakan kapal Roro KMP Papuyu. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/kye/17.

Banda Aceh – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Aceh mengimbau pemudik yang hendak berlebaran di kampung halamannya menggunakan kendaraan pribadi harus memastikan kendaraan yang digunakan laik jalan.

“Kami mengimbau pemudik menggunakan kendaraan laik jalan. Serta utamakan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan raya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Aceh Zulkarnain di Banda Aceh, Kamis (22/6).

Sebelum pulang kampung, kata Zulkarnain, masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua, maupun empat harus memeriksa kendaraan secara menyeluruh.

Misalnya, kata dia, ban jangan botak, lampu berbelok harus menyala atau tidak rusak. Rem harus berfungsi dengan baik, lampu-lampu lainnya tidak putus. Serta lain sebagainya.

“Jika tidak diperiksa, bisa saja ban botak atau rem blong tidak berfungsi, sehingga bisa mengancam keselamatan pemudik di jalan raya,” ujar Zulkarnain.

Dinas Perhubungan Aceh, lanjut dia, hanya bisa mengimbau. Namun, tidak berwenang memeriksa kendaraan pribadi pemudik, apakah laik jalan atau tidak.

“Kalau angkutan umum, ada kewenangan kami memeriksanya. Seperti beberapa waktu lalu, semua angkutan umum kami periksa apakah laik jalan atau tidak. Yang tidak laik jalan, tidak diizinkan beroperasi,” kata Zulkarnain.

Selain kendaraan laik jalan, Zulkarnain juga mengingatkan pemudik menggunakan kendaraan pribadi agar mewaspadai titik rawan kecelakaan, baik jalur pantai timur, maupun barat selatan Aceh.

“Seperti jalur antara Lambaro ke Sibreh di Aceh Besar, yang rawan kecelakaan. Serta lintasan di kawasan Gunung Paro, Gunung Kulu, dan Gunung Geurutee, Aceh Besar, jalannya sempit dan berkelok. Jadi waspadai ketika melintas di kawasan tersebut,” kata dia.

Menyangkut kendala mudik masyarakat, baik menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi, Zulkarnain mengatakan hingga kini belum ada kendala yang berarti.

“Kami berharap jangan masyarakat yang mudik tidak mendapatkan kendala yang bisa mengganggu perjalanan. Kami juga berharap masyarakat yang mudik selamat sampai tujuan. Begitu juga sebaliknya saat arus balik,” kata Zulkarnain. (ant)

Close Ads X
Close Ads X