Diangkut Kapal Asal Taiwan

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kanan) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri) melihat kondisi kapal pengangkut narkotik jenis sabu di Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (23/2). Tim gabungan Bea dan Cukai beserta Bareskrim Mabes Polri berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 1,622 ton beserta empat ABK warga China di Perairan Anambas, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww/18.

Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan tim gabungan Polri dan Bea-Cukai kembali menangkap kapal laut di perairan Kepulauan Riau (Kepri). Kapal itu mengangkut 3 ton sabu.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Jumat (23/2), kapal pengangkut sabu 3 ton itu merupakan kapal ikan. Kapal itu berbendera Taiwan. “Diduga muatan narkotika jenis sabu sekitar 3 ton,” bunyi keterangan itu.

Kapal pengangkut 3 ton sabu itu ditumpangi 28 anak buah kapal (ABK). Kapal itu bernama Win Long BH 2998. Sebelumnya, Tito telah menjelaskan soal penangkapan kapal lain yang diduga mengangkut sabu. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers ‘Pengungkapan 1,622 Ton Sabu’ di Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepri, hari ini.

Lagi, 3 Ton Sabu Dipasok ke RI

“Memang ada (penangkapan lagi). Saya dengan Ibu Menteri tadi baru mendarat di Batam, sudah mendapat laporan baru, adanya penangkapan baru kapal,” kata Tito.

-Mengamuk depan Kapolri

Saat pressconfrence berlangsung, Tan Mai (69) mengamuk di depan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Salah satu tersangka penyelundup 1,6 ton sabu itu berteriak seperti sedang marah-marah saat dipersilakan Tito berbicara.

Awalnya Tito meminta seorang penerjemah, Herlina, bertanya kepada seorang lagi tersangka bernama Tan Yi (33) soal asal-usul dan bagaimana mereka bisa terlibat kejahatan ini.

“Coba tanya dia berasal dari mana?” ucap Tito kepada Herlina di Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepri.

Tan Yi pun menjawab dan diterjemahka

Lalu Tan Mai tiba-tiba menawarkan diri berbicara sambil berdiri di hadapan para pejabat dan wartawan. Tito pun mengizinkan Tan Mai bicara tapi tetap menyuruhnya duduk. Mulailah Tan Mai berbicara dengan nada tinggi dan mata melotot.

“Dia menyampaikan keseluruhan instansi ini bantulah dia mencari, yaitu si pelakunya, si Lao. Lao itu siapa? Yang menyuruh dia. Mereka kan nelayan, empat orang ini. Lao ini di China. Jadi dia meminta untuk bisa mencari Lao supaya bisa diungkap kebenarannya,” ujar Herlina.

Tan Mai kemudian berhenti berteriak setelah beberapa penyidik dengan tegas meminta dia berhenti bicara.

-Apresiasi Jokowi

Di lokasi terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pengungkapan 1,6 ton sabu di Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepri. Menurutnya, jumlah sabu tersebut bisa mencapai triliunan jika dirupiahkan.

“Saya kira harus apresiasi dan penghargaan yang tinggi karena angka dengan tonase seperti itu kalau dirupiahkan triliun,” ujar Jokowi di Pura Dalem Sakenan, Denpasar, Bali, Jumat (23/2).

Penyelundupan 1,6 ton ini digagalkan oleh Aksi tim gabungan Bareskrim Polri dan Bea-Cukai. Jokowi mengatakan, sudah sepatutnya instansi terkait diberi apresiasi.

“Oleh sebab itu, prestasi yang harus kita berikan kepada instansi terkait, baik BNN, Polri, TNI, Bea-Cukai, Bakamla, baik semua instansi yang terkait,” paparnya.(dtc/put)

Close Ads X
Close Ads X