Waspadai Penipuan Atas Nama Kapoldasu

Medan | Jurnal Asia
Kalangan masyarakat Sumatera Utara diingatkan untuk mewaspadai adanya praktik penipuan dengan “menjual nama” pimpinan institusi kepolisian di daerah itu. Kasubbid Penerangan Ma­syarakat Bidang Humas Pol­da Sumut AKBP MP Naing­go­lan di Medan, Kamis (3/3), menga­takan, pihaknya telah me­nerima surat telegram tentang ren­cana per­gantian pimpinan di Polda Sumut.

Selama ini, beberapa kali ter­jadi praktik penipuan yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab de­ngan menjual nama Kapolda Su­mut. Orang-orang yang tidak ber­tanggung jawab tersebut sering mengaku sebagai orang dekat perwira tinggi yang akan menjadi pimpinan di jajaran Polda Sumut.

Dengan menjual nama ca­lon kapolda, orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu sering memintai sesuatu un­tuk keuntungan pribadinya. “Was­padai modus itu, biasanya ada yang mengaku-ngaku,” katanya.

Pihaknya juga pernah mene­mukan praktik penipuan dengan menjual nama calon Kapolda ter­sebut kepada pejabat utama di jajaran Polda Sumut. “Mereka meminta uang, lalu disuruh dikirim ke rekening tertentu,” kata Nainggolan.

Namun, tidak jarang juga orang-orang yang tidak bertang­gung jawab itu memintai uang ke­pada pihak tertentu dengan menjual nama Kapolda yang akan pindah tugas. “Tidak ada seperti itu, dan tidak mungkin terjadi,” kata man­tan Kapolres Nias Selatan tersebut.

Sebelumnya, melalui surat telegram nomor 476/II/2016, Kapolri mengangkat Kadiv Propam Polri Irjen Pol Raden Budi Winarso menjadi Kapolda Sumut menggantikan Irjen Pol Ngadino. Sedangkan Irjen Pol Ngadino yang merupakan alumni Akademi Kepolisian tahun 1982 dimutasi menjadi perwira tinggi Polda Jawa Tengah dalam rangka pensiun.

Terima Kasih Rekan-rekan Media
Sementara itu, Kepala Kepo­lisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Drs Nga­dino SH MM mengucapkan ter­i­ma kasih terhadap rekan-rekan me­dia cetak dan elektronik unit Polda Sumut atas kerjasama selama ini, semasa ia menjabat seba­gai orang nomor satu di ins­titusi kepolisian tertinggi di Sumut.

Pernyataan tersebut disam­paikan Kasubbid Penmas Bid Humas Poldasu, AKBP MP Naing­golan. “Bapak Kapolda tidak bisa menemui rekan-rekan, karena beliau masih dampingi Presiden Jokowi. Kebetulan Pak Kabid Humas juga ada acara, jadi saya yang buka acara temu-ramah ini. Pak Kapolda mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini kepada rekan-rekan,” ujar Nainggolan.

Nainggolan menuturkan, Ka­pol­­dasu juga meminta maaf jika se­lama beliau menjabat, belum mem­­berikan pelayanan yang baik dan minim waktu untuk me­­nemui war­tawan. “Beliau (Kapoldasu) me­nyampaikan ma­af. Bapak Ka­polda meminta doa dima­sa pen­siun­nya ini,” sebut Naing­golan.

Nainggolan juga membagikan sepucuk surat “Mohon Diri” dari Kapoldasu yang dibungkus dengan kertas undangan war­na cokelat. Dalam surat itu, Irjen Ngadino dan istri me­ngu­capkan terima kasih atas perhatian, ban­tuan, dukungan dan ker­jasa­ma yang telah diberikan sela­ma Kapolri menunjuknya meng­gantikan Irjen Pol Eko Hadi Sute­djo(Kapoldasu sebelumnya).

“Mohon maaf bila ada kekhi­lafan dan kesalahan atau hal yang kurang berkenan di hati bapak sekalian. Teriring doa dan salam untuk bapak dan ibu sekalian sehubungan dengan berakhirnya tugas saya sebagai Kapoldasu, perkenankanlah saya mohon diri,” tulis Ngadino.“Akhir kata, saya mohon doa restu semoga diberikan kekua­tan, kesehatan dan kelan­car­an dimasa Purna Pengabdian saya un­tuk bangsa dan negara yang kita cintai,” timpal Ngadino.
(ant/ial)

Close Ads X
Close Ads X