Medan – Tindak kejahatan pembobolan dana nasabah bank yang melibatkan orang dalam sampai saat ini masih terus terjadi. Sebab itu, nasabah jangan percaya sepenuhnya kepada karyawan bank jika ingin melakukan transaksi.
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pembobolan uang nasabah yang pernah terjadi bukan hanya di BTN yang baru terjadi.
Hal ini secara tidak langsung memang akan mencoreng nama baik bank tersebut meski pada dasarnya dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan nama baik perusahaan untuk kepentingannya sendiri.
Walau demikian, katanya, di sisi lain, nasabah yang menyerahkan sepenuhnya proses pembukaan rekening hingga pengiriman uang kepada karyawan bank memang bisa dikatakan sebuah tindakan yang tidak bijak sama sekali.
Seperti halnya yang pernah terjadi di Sumut, di mana nasabah mempercayakan uangnya untuk didepositokan, padahal seharusnya nasabah tersebut hadir saat uang ditabungkan.
“Memang ada semacam pelayanan lebih di mana nasabah diperlakukan layaknya raja. Artinya baik masalah transfer ataupun masalah lainnya pihak perbankan yang melayani, nasabah cukup memanggil petugas Bank, selanjutnya petugas bank yang akan menyelesaikan semua kebutuhan transaksi,” katanya, Kamis (23/3).
Walaupun ini memudahkan nasabah, kata Gunawan, akan tetapi ada celah atau kesempatan yang menggiurkan bagi oknum-oknum tertentu. Setidaknya nasabah melakukan konfirmasi secara langsung dengan menghubungi kontak resmi perbankan untuk melihat apakah uang yang sudah dipercayakan untuk ditransfer tersebut benar-benar masuk ke rekening mereka sendiri.
“Teknologi sebenarnya sudah sangat membantu kemudahan mendapatkan informasi semacam itu. Jadi saya pikir nasabah juga harus lebih teliti meskipun sudah meletakkan kepercayaan kepada pihak perbankan,” ucapnya.
Memang, lanjutnya, praktek-praktek seperti ini sulit tercium oleh pihak perbankan. Artinya pihak bank juga akan kesulitan untuk mengecek apa yang dilakukan oknum pegawainya yang secara sengaja melakukan tindakan-tindakan di luar prosedur yang berlaku. Nama besar sebuah Bank reputasinya bisa jeblok jika didalamnya ada oknum-oknum tertentu.
Menurut hemat saya, sambungnya, kontrol yang dilakukan oleh pihak perbankan terhadap karyawannya sejauh ini sudah sangat baik. Namun kepercayaan yang diberikan nasabah kepada oknum tertentu justru menjadi celah dan menimbulkan niat yang buruk sekalipun aturan di dalam perbankan sedemikian bagusnya.
“Jadi kontrol itu sebaiknya dilakukan oleh si nasabah juga terhadap rekeningnya sendiri. Dan saya pikir nasabah lainnya tidak perlu khawatir dengan kejadian tersebut. Bank tetap mejadi pilihan yang aman untuk menyimpan dan mengembangkan simpanan, tidak harus direspon secara berlebihan dengan takut menabung di bank, itu tindakan konyol,” tandasnya.
(netty)