Video Pengakuan Tersangka Penembak Kuna Beredar | Pembunuhan Direncanakan di Rumah Rawi

Polisi berjaga didepan toko reparasi airsoft gun pascaperistiwa penembakan terhadap pemilik toko, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/1). Polisi masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan pemilik toko bernama Indra Gunawan. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/pd/17

Medan – Kasus pembunuhan Indra Gunawan alias Kuna (45) terus dalam penyidikan Polrestabes Medan. Sedangkan dalang aksi pembunuhan si ahli senjata api tersebut, Siwaji Raja alias RJ masih dalam penahanan polisi.

Namun salah satu tersangka bernama Jo Hendal saat ditangkap dari kediamannya di Jalan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia pada Minggu (22/1) lalu mengaku bahwa dia disuruh Rawindra untuk menghabisi Indra Gunawan alias Kuna. Pengakuan Hendal yang tertuang dalam video rekaman kini beredar.

Dalam rekaman video yang berdurasi 1 menit, 59 detik itu, Jo Hendal mengaku sepekan sebelum menembak Kuna ia dihubungi oleh Rawindra. Saat itu Rawindra mengatakan ada temannya bernama Putra (31) warga Srigunting, Sunggal.

“Saya enggak kenal sama sekali dengan si Putra ini. Tugas saya hanya mengendarai sepeda motor. Nah Rawindra bilang sama kami hanya mau kasih pelajaran saja sama Kuna. Rawindra hanya bilang nembak kakinya saja. Saya enggak tahu kenapa ditembak di dada, karena kan bukan saya eksekutornya,” kata Jo Hendal alias Zen (41) warga Sukaraja, Batubara.

Lanjut dikatakan Hendal dalam video itu, kalau pun ia tahu menembak dada Kuna, ia pun tidak akan mau menjadi joki sepeda motor.

“Saya ditelepon oleh Rawindra. Kami rencanakan sepekan sebelum penembakan di Jalan Waru/Sekip, di rumah Rawindra. Sepekan kami rencanakan. Saat itu kami belum dikasih duit. Setelah kerja baru dikasih duit,” kata dia.

“Pas hari penembakannya tepat pukul 06.30 WIB kami ke rumah Kuna. Tapi kami jumpai hanya mobil Pajero nya. Terus kami Kesawan. Kami nunggu di sebelah Toko Bata. Mutar lagi ke Jalan Mesjid. Lalu kami parkir di sebelah Hotel Kesawan,” kata Hendal lagi.

Pengakuan Hendal lagi, lalu mobil Pajero Kuna melintas di Kesawan. “Setelah kami menunggu di Hotel Kesawan. Saat Kuna keluar dari mobil disitulah si Putra menembaknya. Lalu kami lari,” ujar Hendal.

Itulah pengakuan Jo Hendal dalam sebuah video rekaman yang berdurasi 1.59 menit tersebut dalam mobil petugas Polrestabes Medan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Febriansyah belum mengikuti perkembangan hasil penyidikan tersangka Siwaji Raja alias RJ. Saat disinggung apakah tersangka Siwaji Raja alias RJ sudah mengakui keterlibatnnya dalam kasus pembunuhan Kuna, ia mengatakan akan menanyakan ke penyidiknya terlebih dahulu.

“Nanti ya saya tanya ke penyidik dulu,” kata Febriansyah melalui ponsel genggamnya.

Garis Polisi Dibuka
Sementara, Pihak kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Medan Barat Kompol Victor Ziliwu membuka garis polisi (police line) yang sebelumnya dipasang di lokasi kejadian penembakan pengusaha air refle dan air soft gun Indra Gunawan alias Kuna (44), di Jalan A Yani/Kesawan Medan Barat, Rabu (25/1).

Kompol Victor Ziliwu mengatakan, pembukaan garis polisi ini untuk tidak mengganggu kegiatan masyarakat. “Dari Polsek Medan Barat dan penyidik Polrestabes Medan, kami akan melakukan pembukaan TKP, yang semenjak kejadian kurang lebih seminggu, ini sudah dipolice line kita akan membuka untuk tidak mengganggu kegiatan masyarakat,” sebut dia di lokasi kejadian.

Selain itu, kata Victor, kegiatan pada hari itu juga, pihak kepolisian juga memasuki toko air refle dan air soft gun milik Kuna. “Sekalian kita mengumpulkan bukti-bukti atau petunjuk yang bisa digunakan untuk membuat lebih terang lagi kasus yang sedang kita lakukan penyidikan ini,” terang dia.

Dalam memasuki toko No 84 itu, pihak kepolisian juga menghadirkan istri dari pemilik usaha jual beli dan renofasi air soft gun tersebut, Kawidah. “Kita menghadirkan istri Kuna,” jawabnya.

Tampak di lokasi, petugas melakukan penjagaan yang ketat diseputaran lokasi kejadian. Saat petugas dan istri Kuna yang mengenakan kemeja warna hitam memasuki toko itu, tidak seorang pun awak media diperbolehkan masuk. Begitu masuk, pintu toko itu langsung ditutup rapat.

“Sabar ya teman-teman, ini untuk kepentingan penyidikan,” sebut Kapolsek. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X