Timbunan Sampah Medan 2.500 Ton Sehari | Sungai Masih Jadi Tempat Pembuangan

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memegang spanduk dan mengarak bola dunia ketika memperingati Hari Bumi, di Medan, Sumatera Utara, Minggu (22/4). Kegiatan mengajak masyarakat untuk bersama peduli terhadap lingkungan hidup tersebut mengkampanyekan “Selamatkan Rimba Terakhir”. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/aww/18.

Medan – Sampah merupakan salah satu masalah serius yang menjadi penghambat upaya pelestarian lingkungan. Tahun 2017 di Sumatera Utara (Sumut) tercatat ada timbulan sampah mencapai 2.416.645 ton/tahun. Khusus Kota Medan, tercatat timbunan sampah sebesar 2.500 sampai 3.000 ton sehari.

Bahkan hingga kini, dari pantauan Jurnal Asia, masih cukup banyak masyarakat yang kerap membuang sampah ke dalam sungai. Seperti halnya di Jalan Bilal, JL HM Yamin, Jl Gurilla Medan. Di kanan kiri tepian sungai, berjubel sampah-sampah dengan kondisi air sungai yang menghitam.

Di samping itu Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin pada Minggu (22/4), menyampaikan rasa mirisnya, terkait menumpuknya sampah di bantaran sungai yang ada di Kota Medan, salah satunya bantaran Sungai Deli. Namun untuk mengatasi masalah sampah tersebut, Pemko Medan tidak dapat leluasa karena sungai dan bantaran sungai mewupakan wewenang Balai Wilayah Sungai.

Timbunan

Untuk itulah Wali Kota berharap agar Menteri LHK dapat membantu Pemko Medan, guna mengatasi masalah sampah di sungai dan bantaran sungai dengan memberikan pelimpahan wewenang penanganan Sungai Deli dari BWS kepada Pemko Medan. Tidak hanya sampah, hutan-hutan yang ada di sepanjang bantaran Sungai Deli yang selama ini tidak tertangani tentunya akan ditangani lebih baik lagi.

Wali Kota pun optimis apa yang menjadi keinginan Pemko Medan ini, tentunya mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Walhi Sumut maupun para komunitas pecinta sungai yang ada. Selain membersihkan sungai dan bantaran sungai dari sampah, Wali kota pun yakin mereka akan membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk hidup bersih dan tidak membuang sampah ke dalam sungai.

Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengucapkan terima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc, karena telah mempercayakan Kota Medan menjadi tuan rumah Peringatan Hari Bumi Sedunia Tingkat Nasional 2018.

Apalagi dalam acara peringatan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi manusia akan bumi, Menteri LHK juga me-launching Medan Zero Waste City 2020. Melalui launching yang dilakukan tersebut, ibukota Provinsi Sumatera Utara ini diharapkan bersih dari sampah di tahun 2020.

“Atas nama pribadi dan seluruh jajaran Pemko Medan, kita mengucapkan terima kasih karena Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mempercayakan Kota Medan sebagai tuan rumah Peringatan Hari Bumi Sedunia Tingkat Nasional 2018 yang diikuti delegasi dari 28 Provinsi di Indonesia,” kata Wali Kota di Lapangan Merdeka Medan, Minggu siang.

Bagi Wali Kota, kepercayaan dari Menteri LHK itu, termasuk launching Medan Zero Waste City 2020 tentunya semakin memotivasi seluruh jajaran Pemko Medan untuk menjadikan Kota Medan lebih bersih. Diungkapkan Wali Kota, persoalan sampah kini menjadi perhatian serius Pemko Medan.

Setiap harinya kota yang memiliki luas sekitar 30.000 hektar itu menghasilkan sampah sebanyak 2.500-3.000 ton. Pengelolaan sampah selama ini dilakukan secara kovensional. Artinya, sampah yang ada diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kota Medan memiliki dua TPA yakni Namo Bintang dan Terjun. Dari dua TPA itu, tinggal TPA Terjun di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dengan luas sekitar 14 hektar yang masih beroperasi, sedangkan TPA Namo Bintang yang memiliki luas 16 hektar sudah ditutup.

Oleh karenanya selain cara konvensional, Wali Kota juga ingin pengelolaan sampah di Kota Medan dilakukan dengan menggunakan teknologi.

“Selain mengatasi masalah sampah, juga menghasilkan energi terbarukan. Insha Allah penggunaan teknologi dalam pengelolaan sampah tentunya sangat mendukung terwujudnya Medan Zero Waste City 2020,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Drs. H T Dzulmi Eldin S MSi mengungkapkan, peringatan Hari Bumi merupakan perwujudan refleksi akan keadaan bumi. Saat ini, ungkapnya, usia bumi kian menua dan semakin banyak pula beban yang dipikulnya sehingga perlu selalu dijaga dan dirawat.

Menurut Wali Kota, kondisi bumi yang kian menua itu tentunya memerlukan tindakan nyata serta perbaikan secara perlahan tapi pasti untuk melestarikan bumi. “Melalui peringatan Hari Bumi ini, saya berharap kita mampu berkomitmen dan mengambil langkah yang strategis dalam menyelamatkan bumi,” ungkap Wali Kota.

Dikatakan Wali kota, salah satu langkah kongkrit untuk mengurangi beban polusi bagi bumi adalah dengan memenej sampah. (put)

Close Ads X
Close Ads X