Tim PKK Sumut Lakukan Pendampingan Psikologis Kinara

Medan – Kondisi kesehatan korban selamat dari pembunuhan satu keluarga di Mabar, Kinara (4), sudah mulai membaik. Namun, saat ini bocah yang menyaksikan keluarganya dihabisi secara kejam oleh Andi Lala dan dua rekannya dikhawatirkan me­ngalami trauma psikologis se­hingga membutuhkan pen­dam­pingan psikologis.

Untuk mencegah dampak trauma psikologis terhadap bocah Kinara, Tim Penggerak PKK Sumut bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sumut ikut ambil peran untuk melakukan pendampingan psikologis kepada Kinara.

“Setelah kita jenguk pasca dia operasi, Kinara saat ini yang paling dibutuhkannya adalah pendampingan secara psikologis. Sebab, setelah kedua orangtuanya tiada begitu juga abang dan kakak kandungnya, tentu ini sangat berat bagi Kinara, belum lagi trauma yang dialaminya tentu akan sulit dihilangkan, makanya dia sangat membutuhkan pendampingan psikologis,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Sumut, Evi Diana Sitorus, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sumut, Nurlela beserta anggota tim Penggerak PKK Sumut, usai menjenguk Kinara di ruang Rindu B RSUD H Adam Malik, Senin (17/4).

Untuk itu, kata Evi, pihaknya akan melakukan dampingan psikologis secara intens dan berkelanjutan untuk me­ngem­balikan semangat Ki­nara.

“Pendampingan psikologis ini akan kita lakukan secara terus menerus, saat ini dia kan masih dalam proses pemulihan, setelah beberapa hari nanti aka nada tim psikiater yang akan mendampingi Kinara, mudah-mudahan dia akan segera ceria dan bersemangat kembali,” ujar Evi. Dijelaskan Evi, proses pen­dampingan Kinara ini dilakukan secara khusus oleh Pokja I tim Penggerak PKK Sumut. Pokja ini kata dia yang menangani kekerasan dalam rumah tangga juga anak.

“Jadi di tim penggerak PKK itu ada empat pokja, pok­ja satu yang membidangi KD­RT dan anak, pokja dua mem­bidangi pendidikan, Pokja tiga membidangi ketahanan pangan dan pokja empat tentang ke­sehatan, sehingga pokja I nanti yang akan terus melakukan proses pendampingan ini ber­sama Dinas Pemberdayaan Pe­rempuan,” papar Evi.

Dalam kesempatan itu, Evi juga menyebutkan, dirinya ha­dir menjenguk Kinara tepat dalam momen peringatan HUT Pemprovsu ke-69. Menurut dia, hal ini me­rupakan salah satu bentuk ke­pedulian tim penggerak PKK Sumut terhadap kondisi Kinara.

“Sebelumnya pak Gubsu ju­ga sudah memberikan tali asih, makanya kita lebih kepada pen­dampingan psikologisnya se­bab memang itu yang sangat di­butuhkan Kinara,” ujarnya.

Sementara itu, kondisi Ki­nara sudah mulai terlihat mem­baik, memar di matanya juga sudah berangsur hilang dan kepalanya juga sudah tidak lagi membengkak.

Menurut nenek, Susiani dan Buleknya, Rosmiati, kondisi Kinara memang sudah jauh lebih baik. Kinara sudah mau berbicara lebih banyak dan mulai bermain, meski tetap selalu menanyakan kedua orangtuanya. Namun, karena baru operasi kondisi Kinara masih rentan.

“Dia sudah mulai selera ma­kan, sukanya makan buah dia,” ujar Susiani.

Di tempat yang sama, Dirut SDM Pendidikan RSUD H Adam Malik Sumut, Dr Fajrinur Syarani mengatakan, kondisi Kinara makin hari semakin baik dan sudah bisa bercanda.

“Selera makannya juga sudah bagus, saat ini GCS nya sudah 15, GCS itu perkembangan otaknya sudah mulai ke arah normal, ini artinya sudah baik,” terangnya.

Namun memang yang saat ini dibutuhkan Kinara adalah pendampingan secara psikologis, kaerna memang kejiwaannya sangat terguncang.

“Saat ini memang yang pa­ling dibutuhkannya adalah pen­dampingan psikologis. Ka­lau kami akan terus melihat per­kem­b­angannya, kita juga mem­buat tim dokter dan Insya Allah dia akan lebih baik,” ka­tanya.

(andri/ril)

Close Ads X
Close Ads X