Medan | Jurnal Asia
Tiga tokoh Melayu ditepungtawari masyarakat Melayu Sumut di kampus Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab), Jalan Gatot Subroto Medan, akhir pekan kemarin. Ketiga tokokh tersebut yakni Letjen TNI Edy Rahmayadi yang baru diangkat sebagai Panglima Kostrad, HT Dzulmi Eldin, mantan Wali Kota Medan yang akan maju kembali di Pilkada Medan, dan Erry Nuradi yang baru mendapat tugas sebagai Plt Gubsu.
Tepungtawar dilakukan Raja Muda Deli, Sultan Kualuh T Zainal, KH Amiruddin MS, Rektor Unpab Dr HM Isa Indrawan dan tokoh Melayu lainnya. Selain itu juga dilakukan pembacaan cemeti hati oleh pengurus DPP Masyarakat Melayu Baru Indonesia (Mabin) H Syarifuddin Siba SH.
Di depan ratusan hadirin, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi mengingatkan kepada masyarakat Melayu mengawalnya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang melanggar hukum
Erry Nuradi berharap kepada masyarakat Melayu dan seluruh komponen etnik yang ada di Sumut, memberikan masukan atau kritikan kepada dirinya jika ada hal-hal yang dilakukannya bertentangan dengan aturan hukum.
“Tolong jangan paksa kami melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mengangkat dan membantu orang boleh, tapi tentu orang yang dibantu harus memiliki kapasitas,” kata Erry.
Sementara itu Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi mengatakan, jika kepemimpinan dilandasi adat-istiadat Melayu, maka akan tercipta pemerintahan yang bersih. Sebab, kepemimpinan dalam adat-istiadat Melayu identik dengan syariah, yakni siddiq, amanah, tablig dan fathanah.
“Karena itu, etnik Melayu harus bangga sebagai orang Melayu dan bertanggungjawab terhadap adat-istiadat Melayu,” kata tokoh Melayu yang masih merangkap jabatan sebagai Pangdam I Bukit Barisan ini.
Rektor Unpab HM Isa Indrawan selaku tuan rumah Halal Bihalal Masyarakat Melayu Sumut mengatakan, tepung tawar kepada tiga putra terbaik Melayu itu digelar untuk mendoakan agar mereka suskes melaksanakan amanah dan perjuangannya di tengah-tengah masyarakat.
“Halal bihalal ini juga merupakan sesuatu yang sangat penting, karena selama ini banyak hal-hal yang kita lakukan tak sesuai dengan adat istiadat Melayu, maka pada hari inilah kita halalkan. Kita lupakan dan tinggalkan semua yang kurang baik,” kata tokoh Melayu Sumut ini.
Hadir dalam acara itu sejumlah tokoh Melayu, di antaranya Prof Dr H Djohar Arifin Husin MS, Hj Fatmawati Takrim, Presiden Pertumbuhan Pribumi Perkasa Malaysia H Marzuki Yahya, para pimpinan 10 ormas Melayu dan pimpinan etnik Sumut yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sumatera Utara. Dia berharap kepada Edy Rahmayadi, Erry Nuradi dan Dzulmi Eldin bekerja dengan baik dan amanah, sehingga bisa sebagai contoh masyarakat Melayu yang maju dan berprestasi.
(swisma )