Soal Isu Gempa Besar | Gubsu Minta Masyarakat Tidak Panik

Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi me­nga­takan masyarakat tidak perlu panik atas berita-berita yang menyebutkan akan terjadi gempa besar di Kota Medan dan sekitarnya.

“Gempa yang terjadi selama ini adalah gempa susulan yang dapat berlangsung 3-6 bulan ke depan dengan kekuatan skala lebih kecil dari 5 SR dan menurut para ahli tidak ada prediksi akan terjadi gempa besar,” demikian Gubernur melalui Plt Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Selasa (28/2).

Bahkan saat ini sebagaimana data PGR 1 (Pusat Gempa Regio­nal 1) tercatat gempa susulan yang berpusat di seputaran Kabupaten Deliserdang dan Karo aktivitasnya mulai menurun.

Menyikapi peristiwa gempa belakangan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Badan Penanggulangan Bencan Daerah telah menggelar per­temuan dengan Badan Me­teo­rologi, Klimatologi, dan Geo­fisika (BMKG), Pusat Vul­ka­nologi dan Mitigasi Bencana Geo­logi (PVMBG), SAR, Badan Penanggulangan Bencan Daerah kabupaten/kota.

Dari pertemuan itu diketahui bahwa sejauh ini belum ada info yang menyatakan tentang patahan baru di Pantai Timur Sumatera. Yang ada ada saat ini hanya patahan pulau Sumatera utamanya di sepanjang pulau Sumatera yaitu pantai barat dan dataran tinggi bukit barisan. Sumber gempa yang terjadi berada di pantai barat dan patahan minor yangg lebih kecil dari patahan sesar Sumatera.

“Yang terjadi gempa bela­kangan ini merupakan gem­pa lokal yang disebabkan oleh sesar lokal aktif yang ti­dur selama ini dari berbagai seg­men yang tertutup atau reak­tivasi batuan dasar yang ditim­bun oleh batuan muda dan secara morfologi tdk terlihat,” ujarnya.

Gubernur meminta mas­ya­rakat tetap tenang dan jangan ter­pancing dengan berita-berita hoax.

Begitupun Gubernur me­nga­takan kewaspadaan dini terhadap bencana tetap ha­rus ditumbuhkembangkan. Gub­su mengatakan pihaknya sudah mengirim Surart Edaran kepada Bupati/walikota untuk kesiagaan bencana.

Dia mengimbau agar BPBD Kabupaten/Kota dapat terus melakukan edukasi berupa si­mulasi mitigasi bencana gem­pa bumi dan sebagainuya. Kegiatan tersebut saat ini telah dan akan dilaksanakan oleh kabupaten/kota simulasi di sekolah, rumah sakit dan gedung bertingkat.

Selain itu, Gubsu juga me­minta Pemkab/Pemko di Su­mut dapat mengaktifkan sis­tem peringatan dini berbasis masyarakat dan kearifan lokal.

“Pemkab/Pemko harus me­ning­katkan koordinasi dengan instansi vertikal seperti BMKG, PVMBG dan SAR. Juga mengecek daerah rawan atau resiko ben­cana dan aktif memantau an­ca­man potensi gempa, banjir dan longsor melalui BMKG, PVMBG dan PUPR,” imbuhnya. (andri)

Close Ads X
Close Ads X