Sambangi Polrestabes, Puluhan Pengungsi Afghanistan Minta Izin Demo Kantor UNHCR

Medan – Puluhan pengungsi asal Afghanistan-Irak-Pakistan memadati pintu gerbang Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan, Selasa (20/3).

Kedatangan puluhan pengungsi ini ke kantor polisi untuk meminta izin menggelar aksi unjukrasa kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan IOM di Medan, lantaran mereka merasa diperlakukan tak manusiawi oleh petugas UNHCR.

“Kami mau dunia dengar kami, IOM (International Organization of Migration) dan UNHCR mereka gak lakukan yang kami mau,” ujar Juma (32), salah seorang pengungsi kepada wartawan.

Namun, ketika hendak berbicara lebih lanjut mengenai perbuatan yang mereka anggap tidak manusiawi, salah seorang petugas Imigrasi lalu mencegahnya dan meminta agar Juma bersama puluhan temannya segera kembali ke rumah penampungan di Jalan Dr Mansyur Medan.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Victor Manurung Kepala Rumah Detensi Medan di lokasi kejadian menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat puluhan pengungsi ingin mendemo UNHCR dan IMO. Namun, ia memastikan perbuatan yang tidak manusiawi dialami oleh mereka, merupakan informasi sesat.

“Mereka merasa bila ada pengungsi yang sedang sakit, dibawa ke dokter dan dikatakan hanya mengalami sakit biasa, dan ada kecemburuan mereka terhadap pengungsi Rohinghya,” jelas Victor.

Sebagai solusi atas persoalan ini, dikatakannya, petugas Detensi Imigrasi Medan kemudian memfasilitasi untuk menggelar pertemuan antara pengungsi dengan petugas UNHCR dan IOM.

“Rencananya, Hari Kamis (22/3) depan diadakan pertemuan di rumah pengungsi di Jalan Dr Mansyur Medan,” katanya.

Sementara, pihak petugas UNHCR yang menemui puluhan pengungsi di Polrestabes Medan, enggan memberikan keterangan terkait tudingan perbuatan tak manusiawi yang dialami pengungsi. “Nanti aja Hari Kamis ya,” ujarnya sembari beranjak meninggalkan lokasi.

Pantauan wartawan, puluhan pengungsi sempat bertahan di Polrestabes Medan, kendati mendapati keinginan mereka untuk mendapatkan izin berdemo tak diberikan polisi. Setelah melewati negoisasi yang alot, akhirnya pengungsi, Selasa sore bersedia kembali ke rumah pengungsian.

(bowo/rol)

Close Ads X
Close Ads X