PSMTI Sumut : Indonesia Harus Menjadi Singa Asia 

 

Ketua PSMTI Sumut, Tongariodjo Angkasa serahkan bendera merah putih.Netty

Medan | Jurnal Asia
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 yang digelar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumatera Utara (Sumut) di pelataran Yayasan Sad Putra Persada Jalan Pancur Batu Medan, Sabtu (17/8) berlangsung hikmat. PSMTI Sumut ingin menularkan “virus” cinta tanah air kepada generasi muda.

Bertindak sebagai Pembina Upacara bendera, Tongariodjo Angkasa Ginting SE,MBA,MM,MSc, Pemimpin Upacara, Jhony Wang, Pembacaan Teks Proklamasi, Johan Tjongiran. Penanggungjawab, Hendrik, Koordinator, Romy, Protokol, Sukiran dan Pembaca Doa, Rudy Hardjon.

Ketua PSMTI Sumut Tongariodjo Angkasa Ginting SE,MBA,MM,MSc mengatakan, bagi PSMTI, perayaan HUT RI menjadi bagian yang sangat penting. Ini sebagai salah satu bukti bahwa etnis Tionghoa tetap memiliki jiwa nasionalisme dalam berkontribusi untuk Negara Kesatuan Re­publik Indonesia (NKRI).

“Cinta NKRI ini jangan hanya “lipstik” atau diungkapkan di mulut saja. Marilah sebarkan virus cinta NKRI kepada generasi penerus bangsa ini,” katanya didampingi Ketua Dewan Kehormatan, Teh Kia Tjoh dan Ketua Dewan Penasehat, Eddy Djuandi.

Dalam upacara ini, kata dia, bisa dilihat generasi muda yang mengenakan pakaian adat tradisional ataupun pakaian nasional. Tentunya ini sebagai salah satu cara untuk tetap mencintai budaya Indonesia dalam mengisi kemerdekaan saat ini.

Ketua PSMTI Sumut Tongariodjo Angkasa foto bersama.Netty

Selain menanamkan rasa cinta tanah air, lanjutnya, kegiatan upacara ini juga untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang berjuang dalam memperebutkan kemerdekaan RI. Tidak bisa dipungkiri, bahwa tanpa pahlawan maka masyarakat tidak bisa menikmati kemerdekaan pada saat ini.

Dan yang perlu ditegaskan, lanjutnya, dalam merebut kemerdekaan Indonesia pada saat itu banyak suku yang berjuang dan salah satunya etnis Tionghoa. Buktinya di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Medan ada kuburan pahlawan etnis Tionghoa.

“Yang terpenting, saat ini sebagai generasi muda tugasnya memajukan Indonesia agar jangan kalah dengan negara tetangga. Negara Indonesia bisa menjadi negara “Singa Asia” bahkan di Asia Tenggara. Hal ini bisa terjadi karena Indonesia itu kaya dan terdiri dari berbagai suku, agama dan ras. Jika bersatu maka itu akan tercapai,” tandasnya.

Pada upacara bendera ini, PSMTI Sumut melibatkan pelajar dari SMA Wiyata Dharma Medan yang bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan paduan suara. Serta SMA, Dr Wahidin Sudirohusodo sebagai Marching Band.

Ketua Panitia Acara, Husin menambahkan, peringatan HUT RI ke-74 ini juga dimeriahkan dengan pawai keliling dengan rute sekitar RSU Pirngadi Medan dan kembali ke gedung YSPP. Dengan diikuti seluruh peserta upacara, pawai ini bertujuan untuk memperlihatkan persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat Kota Medan.

Pelepasan balon merah putih.Netty

“Ini kali pertama PSMTI melakukan pawai, keliling. Pawai ini untuk memeriahkan HUT RI ke-74,” tandasnya.

Hadir pada upacara bendera tersebut, anggota DPRD Medan Wong Chun Sen, pengurus PSMTI Sumut diantaranya, Joko Dharmanadi, Ketua PSMTI Medan, Johan Tjongiran, Sekretaris, Samudra Ngatimin. Serta seluruh pengurus PSMTI Kabupaten se-Kota Medan, Kecamatan, dan Kelurahan serta Kabupaten Langkat.

Kegiatan juga dihadiri organisasi Tionghoa lainnya seperti, Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Sumut, Senam Peremajaan Diri Indonesia (Haqi), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Umat Buddha Nusantara (UBN), Perkumpulan Marga Lie Sumut dan Lovely Family Charity Group.

Kemudian, Satkom Putra Bhayangkara KBPP Polri, Satkom Naga Karimata, LPK RI, YSPP, Yayasan Angsapura, Komunitas SIYC Medan, APINDO Medan dan lainnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X