Medan | Jurnal Asia
Buntut pengeroyokan di Kampus Unimed yang merenggut nyawa dua orang terduga pencuri, pihak kepolisian menegaskan akan mengambil langkah penyelidikan kasus pengeroyokan.
Langkah ini diambil pihak kepolisian setelah pihak keluarga terduga pelaku pencurian membuat laporan balik kasus pengeroyokan yang menewaskan dua orang yakni Joni Pernando Silalahi (30) dan Steven Sihombing (21) warga Jalan Tangkul I, Kelurahan Siodorejo, Kecamatan Medan Tembung.
“Sudah ada dua laporan polisi, baik dari mahasiswa/i yang helmnya dicuri, maupun dari orangtua korban yang meninggal,” ujar Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP MP Nainggolan, Kamis (21/2).
Ia menjelaskan, laporan itu sedang ditindaklanjuti oleh Polrestabes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
“Yakinlah, kami akan bekerja,” jelasnya.
Terkait dengan laporan mahasiswa/i yang menjadi korban pencurian helm, MP Nainggolan mengatakan kasusnya sudah dianggap gugur. Karena, kedua terduga pelaku pencurian helm sudah meninggal dunia.
Informasi diperoleh wartawan, polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan kasus pengeroyokan ini. Dikabarkan pihak keluarga, sudah ada 7 orang Satpam Kampus Unimed yang diamankan.
“Kami yakin polisi bekerja, sudah ada 7 orang Satpam yang diamankan, tapi belum tahu statusnya,” kata salah seorang keluarga di rumah duka Jalan Perjuangan Medan.
Diberitakan sebelumnya, hanya karena dituduh mencuri helm, dua orang pria tewas diamuk massa di seputaran Kampus Unimed Jalan Williem Iskandar Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan. Rabu (20/2).
Kedua pelaku yang meninggal dunia dihajar massa yakni Joni Pernando Silalahi (30) warga dan Steven Sihombing (21) keduanya warga Jalan Tangkul I Kelurahan Siodorejo Kecamatan Medan Tembung.
Aksi amuk massa ini terjadi Selasa (19/2) sore sekitar pukul 17.30 WIB. Keduanya dituduh telah melakukan pencurian saat tengah keluar dari areal kampus.(wo)