Medan – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggelar perlombaan polisi cilik di Lapangan Merdeka, Rabu (21/9). Polisi cilik yang digelar Polda Sumut untuk melatih disiplin para anak-anak agar kelak mampu hidup disiplin saat beranjak dewasa.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Yusuf mengatakan, kegiatan polisi cilik yang digelar Polda Sumut sebagai bahan pembelajaran tata tertib berlalu lintas. Dia berharap kelak polisi cilik bisa jadi pelopor keselamatan berlalu lintas. “Kegiatan polisi cilik ini sebagai ajang pelajaran tata cara berlalu lintas,” katanya.
Dia mengatakan, semakin dini pelajaran berlalu lintas ditanamkan membuat polisi cilik yang kelak menjadi pengguna jalan raya akan mampu menjadi pelopor keselamatan. Yusuf mengatakan, kegiatan polisi cilik ini akan kerap dilaksanakan setiap tahun agar bisa menanamkan sikap disiplin kepada anak-anak lainnya, sehingga tertarik untuk menjadi polisi cilik untuk menularkan virus keselamatan.
Dikatakan, umur kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk menanamkan disiplin berlalu lintas melalui pengenalan lewat taman lalu lintas. “Sewaktu kecil anak-anak menjadi polisi cilik. Beranjak SMP dan SMA ikut pramuka dan lainnya,” katanya.
Kasubdit Dikyasa Dit Lantas Polda Sumut, AKBP Sujarno mengatakan, pada babak final kali ini, sebanyak tujuh perwakilan Polres berlomba menjadi yang terbaik. Tujuh perwakilan ini merupakan perwakilan dari 27 Polres yang dibagi dalam tujuh zona. Ke tujuh tim yang akan berlaga yakni tim dari Tebingtinggi, Tapanuli Selatan, Samosir, Dairi, Deli Serdang, Belawan dan Tanjungbalai. “Ketujuh tim ini akan berlomba untuk menjadi yang terbaik sehingga bisa menjadi juara,” katanya.
Dia mengatakan, juara terpilih nantinya harus mampu memperoleh nilai maksimal dari penilaian terhadap 12 gerakan lalu lintas dan gerakan yang dipandu alunan musik. “Untuk penilaian terhadap 12 gerakan lalu lintas dinilai oleh polisi sedangkan gerakan dan musik oleh Universitas Medan,” katanya.
Tim Juri, Kompol Zainal mengatakan, setelah melakukan penilaian, tim juri yang berasal dari polisi dan utusan dari Universitas Negeri Medan akhirnya memutuskan bahwa polisi cilik asal Deliserdang akhirnya menjadi juara pertama diikuti Dairi dan Tapanulisi Selatan.
Kapolres Deliserdang, AKBP Robert Da Costa mengaku bahagia dengan pencapaian polisi cilik asal Delisedang yang kerap menjadi juara. Menurutnya, menjadi juara satu adalah suatu hal yang membanggakan. “Terimakasih atas kepercayaan dewan juri sehingga pocil atas Deliserdang bisa menjadi juara,” katanya.
Dia mengatakan, status juara yang berhasil diraih adalah buah kerja keras pocil dan para pembina yang secara rutin menggelar latihan yang intensif. “Selamat kepada para pocil. Tetap semangat dan jaga stamina, terimakasih,” sebutnya. (ial)