Polisi Cilik untuk Menanamkan Disiplin

Sejumlah polisi cilik menampilkan gerakan kreasi dan ketangkasan ketika mengikuti Lomba Polisi Cilik, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (21/9). Lomba yang diikuti polisi cilik dari tujuh kabupaten/kota di Sumatera Utara tersebut, dalam rangka memperingati HUT ke 61 Polisi Lalu Lintas. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/foc/16.
Sejumlah polisi cilik menampilkan gerakan kreasi dan ketangkasan ketika mengikuti Lomba Polisi Cilik, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (21/9). Lomba yang diikuti polisi cilik dari tujuh kabupaten/kota di Sumatera Utara tersebut, dalam rangka memperingati HUT ke 61 Polisi Lalu Lintas. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/foc/16.

Medan – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggelar per­lombaan polisi cilik di La­pangan Merdeka, Rabu (21/9). Polisi cilik yang digelar Polda Sumut untuk melatih disiplin para anak-anak agar kelak mampu hidup disiplin saat beranjak dewasa.

Direktur Lalu Lintas Pol­da Sumut, Kombes Yusuf me­nga­takan, kegiatan polisi cilik yang digelar Polda Sumut se­bagai bahan pembelajaran tata tertib berlalu lintas. Dia berharap kelak polisi cilik bisa jadi pelopor keselamatan berlalu lintas. “Kegiatan polisi cilik ini se­bagai ajang pelajaran tata cara ber­lalu lintas,” katanya.

Dia mengatakan, semakin dini pelajaran berlalu lintas ditanamkan membuat polisi cilik yang kelak menjadi pengguna jalan raya akan mampu menjadi pelopor ke­se­la­matan. Yusuf mengatakan, kegiatan polisi cilik ini akan kerap dilak­sanakan setiap tahun agar bi­sa menanamkan sikap disiplin kepada anak-anak lainnya, se­hingga tertarik untuk menjadi polisi cilik untuk menularkan virus keselamatan.

Dikatakan, umur kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk menanamkan disiplin berlalu lintas melalui pengenalan lewat taman lalu lintas. “Sewaktu kecil anak-anak men­jadi polisi cilik. Beranjak SMP dan SMA ikut pramuka dan lainnya,” katanya.

Kasubdit Dikyasa Dit Lantas Polda Sumut, AKBP Sujarno me­ngatakan, pada babak fi­nal kali ini, sebanyak tujuh perwakilan Polres berlomba menjadi yang terbaik. Tujuh perwakilan ini me­rupakan perwakilan dari 27 Polres yang dibagi dalam tu­juh zona. Ke tujuh tim yang akan berlaga yakni tim dari Tebingtinggi, Tapanuli Selatan, Samosir, Dairi, Deli Serdang, Belawan dan Tanjungbalai. “Ketujuh tim ini akan ber­lomba untuk menjadi yang ter­baik sehingga bisa menjadi juara,” katanya.

Dia mengatakan, juara ter­pilih nantinya harus mampu memperoleh nilai maksimal dari penilaian terhadap 12 gerakan lalu lintas dan gerakan yang dipandu alunan musik. “Untuk penilaian terhadap 12 gerakan lalu lintas dinilai oleh polisi sedangkan gerakan dan musik oleh Universitas Medan,” katanya.

Tim Juri, Kompol Zainal me­ngatakan, setelah melakukan pe­­ni­laian, tim juri yang berasal dari polisi dan utusan dari Uni­ver­sitas Negeri Medan ak­hirnya me­mutuskan bah­wa polisi cilik asal De­liserdang akhirnya men­jadi juara pertama diikuti Dairi dan Tapanulisi Selatan.

Kapolres Deliserdang, AKBP Ro­bert Da Costa mengaku ba­hagia dengan pencapaian polisi cilik asal Delisedang yang kerap menjadi juara. Menurutnya, menjadi juara satu adalah suatu hal yang membanggakan. “Terimakasih atas ke­per­cayaan dewan juri sehingga pocil atas Deliserdang bisa menjadi juara,” katanya.

Dia mengatakan, status jua­ra yang berhasil diraih adalah buah kerja keras pocil dan pa­ra pembina yang secara rutin meng­­gelar latihan yang intensif. “Selamat kepada para pocil. Tetap semangat dan jaga sta­mina, terimakasih,” sebutnya. (ial)

Close Ads X
Close Ads X