Medan – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) akan memberikan rasa aman bagi warga Tionghoa yang akan merayakan Cheng Beng yang jatuh pada Selasa, 28 Maret mendatang. Selain menyusun perencanaan operasi, Poldasu juga akan meningkatkan patroli.
“Ren Ops dari Biro Operasional sudah disiapkan. Selain menurunkan personel, polisi juga akan memberi rasa aman bagi orang yang ziarah,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting ditemui di ruangannya, Rabu (22/3) siang.
Mantan Kapolres Binjai tersebut menuturkan, personel yang bertugas sebagai pengamat wilayah akan turun ke polres-polres untuk mendata di daerah mana saja yang akan merayakan perayaan Cheng Beng.
“Polisi juga akan meningkatkan patroli penjagaan dan pengamanan. Intinya kami akan mengerahkan kekuatan sesuai dengan kebutuhan lapangan untuk memberi pengamanan yang terbaik,” sebut Rina.
Dikatakan Rina, nanti Kasatwil (kapolres jajaran) akan mendata lokasi-lokasi mana saja yang akan didatangi warga untuk merayakan Cheng Beng. Pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat wisata yang sering didatangi.
“Intinya polisi akan memberikan pengamanan bagi warga yang merayakan perayaan Cheng Beng. Kalau untuk jumlah personelnya nanti saya kasih tau, karena datanya ada di Biro Ops,” katanya.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menambahkan, tidak ada pengamanan khusus dalam perayaan Cheng Beng kali ini, masih sama dengan perayaan di tahun-tahun sebelumnya.
“Sama kayak tahun lalu. Pengamanan Cheng Beng hanya dilakukan di polres tertentu yang ada etnis Tionghoa. Tapi kami (polisi) akan mengantisipasi kejahatan kriminal untuk memberi rasa aman bagi warga yang merayakan,” timpal Nainggolan.
Sementara, Polrestabes Medan mengaku masih melakukan persiapan.
Hal ini disampaikan Kabag Ops Polrestabes Medan AKBP D Sembiring kepada wartawan.
“Ya untuk pengamanan (Cheng-Beng) kita lagi siapkan, untuk hasilnya nanti dikabari ya,” ujarnya singkat.
Adapun berbagai tindak kerawanan kejahatan yang dapat menimbulkan perasaan tidak aman bagi warga saat Cheng Beng, adalah tindak pidana premanisme seperti pungutan liar (pungli) dan aksi kejahatan jalanan seperti penjambretan maupun perampokan.
Disinggung mengenai antisipasi kepolisian terhadap gangguan kejahatan yang meresahkan masyarakat Medan, D Sembiring menjawab, pihaknya terus berupaya untuk menciptakan rasa aman terhadap masyarakat.
“Tapi jelasnya untuk pengamanan maupun personil dikerahkan, nanti dikabari, “ tandas dia.
Untuk diketahui, hari Ceng Beng atau Qing Ming (Hanzi) adalah suatu hari ziarah tahunan bagi etnis Tionghoa. Pada tahun ini, perayaan Ceng Neng jatuh pada 28 Maret mendatang.
Warga Tionghoa biasanya akan datang ke makam kuburan orangtua atau leluhur untuk membersihkannya dan sekalian bersembahyang/pai di makam tersebut sambil membawa buah-buahan, kue-kue, makanan, serta karangan bunga.
(ial/bowo)