Perkenalkan Kereta Api Bandara | PT Railink Gelar Festival

Raillink
Medan – PT Railink sebagai penyedia jasa kereta api bandara pertama di Indonesia berupaya menginformasikan fungsi stasiun kereta api bandara sebagai venue destination kepada khalayak ramai. Menggandeng sejumlah mitra kerja, pihaknya menggelar Railink Festival 2 selama tiga hari hingga Minggu, 11 Desember 2016 mendatang di Airport Railink Stasiun Kuala Namu.

Direktur Komersial PT Railink, Porwanto Handry Nugroho mengatakan, Railink Festival 2 merupakan salah satu langkah kami dlaam memperkenalkan Kota Medan terutama kereta api bandara bagi seluruh masyarakat baik yang di Medan maupun non Medan. Sedikitnya ada 28 mitra kerja baik dari maskapai penerbangan, ritel, toko fashion ataupun UMKM.

“Festival ini akan menjadi even rutin yang dilakukan PT Railink  4 bulan sekali. Dan tentunya diharapkan menjadi salah satu  alternatif mengadakan festival dan menjadi tujuan destinasi bagi masyarakat Medan,” katanya, Jumat (9/12).

Diakuinya, festival ini juga diharapkan dapat meningkatkan okupansi penumpang atau menjadikan kereta api bandara sebagai transportasi pilihan utama dari dan menuju bandara. Pihaknya sadar, penumpang belum terlalu banyak dan rata-rata okupansi penumpang hanya dikisaran 30-33 persen.

“Kita sudah berjalan 3 tahun, lonjakan penumpang tidak bisa signifikan. Penumpang kami adalah penumpang pesawat, yang kami layani adalah orang-orang dari Kota Medan wilayah Barat dan sekitarnya sedangkan Timur dan Selatan lebih cenderung naik kendaraan, jadi sangat terbatas,” tuturnya.

Jika berbicara keuntungan, sambungnya, pastinya belum menguntungkan, apalagi Railink tidak disubsidi pemerintah. Namun, ia memperkirakan, keuntungan bisa tercapai hingga tahun kelima dengan memanfaatkan kerjasama antar mitra kerja.

Porwanto menambahkan, Railink pernah membuat diskon bahkan harganya pernah Rp40 ribu untuk sekali perjalanan tetapi okupansinya tidak ada kenaikan. Karena tidak subsidi, sampai saat ini pihaknya menetapkan tarif normal Rp100 ribu  sekali perjalanan demi tetap memberikan pelayanan dan untuk biaya operasional.

“Kami ingin memberikan edukasi ke masyarakat, jalan yang baru bukan solusi mengatasi kemacetan, tetapi tradisi budaya naik kendaraan ini harus dibatasi. Pemerintah melalui Railink menyedikan transportasi umum yang nyaman, aman dan tepat waktu untuk dimanfaatkan,” tandasnya. (netty)

Close Ads X
Close Ads X