Medan | Jurnal Asia
Elemen buruh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera Utara (DPW FSPMI Sumut) akan turun kejalan melakukan aksi memperingati hari buruh sedunia atau May Day pada 1 Mei 2019 mendatang.
Ketua DPW FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo mengatakan, aksi ini dipusatkan di Kantor Gubernur Sumatera Utara. Dalam aksi nanti, sebanyak 2.000 buruh akan diturunkan dalam peringatan aksi May Day di Medan.
“Nantinya buruh berasal dari Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan perwakilan buruh dari wilayahTabagsel yang merupakan anggota FSPMI Sumut,” katanya, Jumat (26/4).
Menurutnya, hingga saat ini, buruh di Indonesia belum sejahtera. Karena itu, ada sejumlah tuntutan yang akan disuarakan pada aksi nanti.
Dijelaskannya, tuntutan aksi berupa tolak upah murah, cabut PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan dan naikan KHL Menjadi 84 item. Kemudian, hapus outsourcing atau pekerja kontrak, tingkatkan jaminan kesehatan dan jaminan pensiun bagi buruh, turunkan Tarif Dasar Listrik dan harga sembako.
“Selain itu, tegakan demokrasi jujur adil dan damai dalam penetapan presiden RI 2019-2024. Tahun ini banyak kader buruh yang kami usung maju dalam Pileg seluruh Indonesia, maka kami perlu mengawal kejujuran dalam penghitungan pemungutan hasil suara khususnya kaum buruh, termasuk untuk penetapan sang pemimpin bangsa Indonesia kedepaanya” tegas Willy.
Ia juga menyerukan tuntutan lokal yakni, agar Gubsu memperkuat penegakan hukum ketenagakerjaan dengan menambah anggaran kuantitas dan kualitas pegawai pengawas ketengakerjaan di Sumut.
“Aksi may day ini serentak di laksanakan oleh KSPI-FSPMI seluruh Indonesia, sebanyak 500 juta buruh akan turun kejalan. Khusus di Medan kita berharap kepolisian dapat menagamankan aksi dengan penanganan humanis pada peserta aksi may day,” tandasnya.(nty)