Pembukaan Ramadhan Fair XII 2015, Meriah

Walikota Medan Hadiri Pembukaan dan Tinjau Stand Ramadhan  Fair 2015  (17)
Medan | Jurnal Asia
Pembukaan Ramadhan Fair XII 2015 oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, T Erry Nuradi ditandai dengan pemukulan bedug yang berlangsung di Taman Sri Deli Medan, Minggu (21/6) seusai shalat tarawih. Pembukaan disambut meriah dengan kehadiran ribuan masya­rakat dari berbagai ka­wasan di Kota Medan.

Sebelum kegiatan, Wagubsu mengutarakan rasa bangganya kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang terus meningkatkan kua­litas pelaksanaan Ramadhan Fair. “Ramadhan Fair telah men­­jadi tradisi di Medan. Tela­h dikenal, bukan hanya di Su­matera Utara, tetapi juga na­sional maupun negara te­tangga. Kegiatan ini telah menjadi ikon kota yang harus terus dipertahankan,”katanya.

Ramadhan Fair, menurut Wagubsu selain sebagai wahana peningkatan citra yang baik bagi ibu kota Provinsi Sumatera Utara, juga merupakan keunggulan Medan dengan kekayaan bangunan bersejarah dan keanekaragaman kuliner, serta hiburan religi dipadu secara harmonis dalam kegiatan ini.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk hadir ke Ramadhan Fair ini selesai tarawih, ciptakan kenyamanan agar gaung kegiatan ini bisa menyebar luas di seantero Tanah Air. Kita berharap Ramadhan Fair bisa menghadirkan suasana silaturahmi dan ukuwah isla­miyah,”harapnya di hadapan Pemangku Sultan Deli, T Hamdi Osmani Deli Khan, Wali Kota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, Kapoldasu Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutedjo, serta pejabat tinggi lainnya.

Wali Kota Medan dalam sam­­­butannya mengatakan, pe­laksanaan Ramadhan Fair setiap tahunnya mendapat an­tusiasme masyarakat yang luar biasa, sekaligus memiliki dampak besar secara ekonomi, sosial budaya serta keagamaan. Untuk itulah sejak tiga tahun belakangan, pelaksanaan even ini digelar di tiga tempat agar dapat dinikmati seluruh warga Kota Medan secara lebih merata.
“Ramadhan Fair juga di­harapkan mendorong pelaku UMKM untuk semakin mampu bersaing dengan pasar modern. Karenanya, saya berharap even ini dapat mewakili religiusitas kota, menggambarkan kota yang damai, penuh toleransi sekaligus sebagai kota multikultural,”papar Wali Kota.

Terakhir mantan Sekda Kota Medan ini berpesan, ke depan Ramadhan Fair dapat digelar lebih semarak lagi dan bila perlu pelaksanaannya ditingkatkan lagi sehingga bertaraf nasional dengan mengundang peserta dari luar Kota Medan, termasuk mendatangkan peserta dari luar negeri.

“Semoga Ramadhan Fair dapat menjadi wahana promosi kota serta pemasaran daerah yang lebih luas, terutama bagi produk UMKM dan kuliner kita, serta menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Medan yang sama-sama kita cintai ini,”harapnya.

Diketahui, untuk Ramadhan Fair yang berlangsung di Taman Sri Deli, jumlah stand sebanyak 210 dengan perincian 130 kuliner dan 80 non kuliner. Selama hampir sebulan perhelatan ini digelar, Ramadhan Fair akan diisi dengan sejumlah kegiatan dan perlombaan islami seperti lomba azan, lomba band religi, busana Muslim, peringatan Nuzul Qur’an serta hiburan musik bernuansa religius.

Selain Taman Sri Deli, Ramadhan Fair juga di gelar di Lapangan Sepakbola Mabar, Ke­camatan Medan Deli dan Lapangan Cadika Pramuka Jalan Karya Wisata Medan. Untuk pembukaan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli ribuan warga memenuhi bangunan bersejarah yang dibangun pada masa Kesultanan Deli IX, Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam sekitar tahun 1900, dihibur penampilan Zivilia Band yang hits dengan lagu Aishiteru. (mag-01)

Close Ads X
Close Ads X