Pelaku Pemukulan Supir Grab Ditahan | Setiap Pelanggaran Hukum Akan Diproses

Petugas kepolisian membubarkan para pengemudi Gojek saat terjadi bentrokan dengan pengemudi becak motor (betor) di Kawasan Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/2). Bentrokan terjadi akibat aksi sweeping yang dilakukan sekelompok pengemudi becak motor terhadap pengemudi Gojek karena protes kehadiran transportasi online di Medan, . ANTARA FOTO/Septianda Perdana/ama/17

Medan – Pasca aksi pemukulan yang dialami supir Grabcar, tiga pelaku akhirnya ditahan. Polisi pun mengultimatum agar setiap pelanggaran akan berhadapan dengan pidana, menyikapi bentrok Gojek dan Parbetor.

Seperti disampaikan Kapolsek Medan Baru Kompol Roni Boonic menyampaikan pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap setiap pelanggaran tindak pidana, apalagi sampai membuat keresahan terhadap masyarakat.

“Untuk kasus penganiayaan yang terjadi hari ini (Jumat) masih kita selidiki, sejumlah orang sudah diamankan untuk dimintai keterangan begitu juga dengan sepeda motor di lokasi (USU),” ujarnya.

“Sebelumnya sudah kita himbau kedua belah pihak agar keduanya menahan diri agar tidak berbuat tindak anarkis?” sambungnya.Mantan Kapolsek Helvetia ini mengutarakan, pihaknya juga telah menetapkan 2 pengemudi.

Betor, dan 1 pengemudi taksi, dalam kasus penganiayaan yang dialami Frans Kie pengemudi Grabcar, yang dianiaya di depan Plaza Medan Fair Jl.Gatot Subroto, Selasa (22/2) kemarin.

Dua pengemudi betor yang menjadi tersangka yakni Alfonso Sirait (35) warga Jl.Surau Gg Damai Medan Petisah, Hendra Saragih (21) warga Jl.Tangguk Bongkar Kecamatan Medan Denai, keduanya diketahui penarik betor, dan satu orang pengemudi taksi, Helmi Rinaldi (31) warga Jl.Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa.

Mediasi damai yang digelar di Polrestabes Medan antara moda transportasi konvensional dan online, tampaknya tak berimbas di lapangan. Pasalnya, Jumat (24/2), kedua kubu yakni Go-jek dan penarik becak motor lagi-lagi terlibat bentrok susulan.

Dua kubu saling intai lalu menyerang. Informasi dihimpun, keributan terjadi di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Dr Mansyur Medan, Jumat sore. Salah seorang pengemudi betor bernama Iwan Lase (38), terduduk bersimbah darah dihantam sejumlah orang yang mengendarai sepeda motor.

“Ramai sekali tadi disini, puluhan orang pengemudi roda dua datang mensweeping becak, tapi mereka datang gak memakai baju Go-jek,” ujar Antoni (32) salah seorang saksi mata di lokasi kejadian.

Dijelaskannya, begitu berjumpa dengan pengemudi betor, puluhan orang tersebut kemudian mengeroyok parbetor itu. Akibatnya, kepala korban mengalami luka pendarahan lantaran dihantam benda tumpul.

Keributan mereda, setelah petugas security Kampus USU, menyelamatkan korban dari amuk massa, sedangkan puluhan orang pelaku penyerang diminta untuk menahan diri. Atas kejadian ini korban lalu membuat laporan ke Polsek Medan Baru.

Bendahara Parbetor Kota Medan, Fance Fernando Napitupulu mengatakan, saat ini korban menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) USU Medan karena mengalami sejumlah luka di kepalanya dan harus dijahit.

“Kejadiannya sore kemarin sekitar pukul 17.30 WIB. Rekan saya itu memang biasa mangkal dan menunggu penumpang di kawasan Kampus USU. Tiba-tiba sejumlah pria memakai Jacket melakukan sweeping dan memukulinya,” terang Fance.

Akibatnya, sambung dia, Iwan terpaksa dilarikan ke RS USU oleh petugas security kampus. “Kawan kami itu dipukuli, untungnya pihak security kampus melerai dan mengamankan serta membawaa ke RS USU. Jika tidak mungkin nasib dia sangat tragis,” ujarnya.

Sementara, salah seorang driver Go-Jek bernama Setya (30) mengaku, pihaknya juga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh parbetor. “Ada kawan kami juga dianiaya sampai dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, kejadiannya siang,” akunya.

Pria yang bermukim di Jl.Gatot Subroto Medan ini, berharap agar polisi memberikan rasa aman terhadap pengemudi angkutan online. “Kami udah beberapa hari ini, kerja udah takut-takut, udah gak pakai baju (Go-Jek) lagi,” imbuhnya.

Atas kejadian ini, kedua belah pihak saling melapor ke Polsek Medan Baru. Jumat malam kemarin, suasana di kantor polisi yang berada di Jl.Nibung Raya ini pun ramai dipenuhi pengemudi betor dan Go-jek. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X