OJK Minta Perbankan Sumut Tingkatan Kredit UMKM

Medan | Jurnal Asia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan di Sumatera Utara meningkatkan penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah yang jumlahnya sudah mencapai 28,48 persen pada posisi triwulan I 2016.

“Potensi penyaluran kredit untuk sektor UMKM di Sumut masih cukup besar untuk bisa dimanfaatkan perbankan,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera, Ahmad Soekro Tratmono di Medan, Rabu (18/5).

Potensi besar di UMKM itu tidak hanya pada usaha makanan dan minuman, tetapi usaha hasil kerajinan hingga pertanian dan perkebunan. Peningkatan penyaluran kredit UMKM bukan hanya akan membantu meningkatkan geliat perekonomian di Sumut, tetapi akan menguntungkan perbankan sendiri baik dari sisi penerimaan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit.

Usaha yang maju akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga otomatis membuat jumlah penabung bertambah yang mendorong kenaikan DPK perbankan, katanya. “Usaha yang maju akan me­nyebabkan UMKM ber­kem­bang menjadi pengusaha besar yang membutuhkan kre­dit lebih besar lagi, sehingga penyaluran kredit perbankan semakin banyak,” katanya.

OJK sendiri, kata dia, sudah melakukan berbagai upaya untuk mendekatkan UMKM dengan perbankan. Peluncuran program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) misalnya diharapkan bisa semakin mendekatkan masyarakat ke pihak bank.

Sejumlah bank diakui sudah menjalankan Laku Pandai seperti BRI, BCA dan BTPN. Kepala BI Perwakilan Sumut, Difi A Johansyah mengatakan, kredit ke sektor UMKM di Sumut masih cukup besar.
Meskipun diakui ada tren penurunan di tengah langkah perbankan yang meningkatkan kehati-hatian untuk menghindari kredit macet menyusul perekonomian yang lesu dampak krisis global.
Data menunjukkan untuk sektor mikro, kredit yang disalurkan hingga triwulan I 2016 mencapai Rp12,05 triliun, usaha kecil Rp6,35 triliun, dan sektor menengah Rp22,25 triliun.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X