Medan | Jurnal Asia
Kota Medan, Sumatera Utara, saat ini tidak lagi dianggap hanya sebagai lokasi transit dan pemasaran narkotika bagi bandar narkoba dunia, tetapi sudah menjadi pasar yang sangat potensial.
“Tentunya berbagai upaya yang dilakukan gembong, dan pengedar narkoba kelas kakap dalam memasarkan barang haram tersebut ke kota Medan untuk diedarkan kepada para pengguna,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan, Senin (19/10).
Menurut dia, kita merasa prihatin Kota Medan menjadi target pasar, dalam peredaran narkoba tersebut. Ketika ditanyakan jalur masuk narkotika ke Medan, Kombes Pol Mardiaz mengatakan, ada beberapa yang dijadikan “pintu”.
“Khusus narkoba jenis sabu-sabu, umumnya dipasok dari Aceh, Jakarta dan ke Tanjungbalai sebelum menuju Medan.Sedangkan narkoba jenis ganja didominasi dari Aceh,” kata mantan Kapolres Madina.
Dia menjelaskan, pihak kepolisian sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan, di antaranya sosialisasi narkoba, razia kos-kosan, tempat hiburan dan sebagainya. Sedangkan penindakan, tentu melakukan penangkapan dan mengajukan ke pengadilan.
Mardiaz menyebutkan, guna pemberantasan penyalahgunaan narkotika tentu merupakan tugas semua elemen masyarakat. “Kami berharap agar masyarakat lebih melakukan pembinaan terhadap keluarga, agar tidak terjerumus hingga memakai narkoba,” ucapnya. Selain itu, peran serta masyarakat diharapkan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian bila melihat ada peredaran narkotika di wilayah masing-masing. “Mari kita bersama-sama memerangi narkoba tersebut,” kata mantan Kapolres Nias Selatan.
Kapolresta Medan, menambahkan Polsek Medan Timur, Sabtu (17/10) juga menggagalkan peredaran ganja kering mencapai 1 ton lebih, dan sekaligus menangkap lima tersangkanya. Beberapa penangkapan serta pengungkapan juga dilakukan Sat Res Narkoba Polresta Medan, dari jumlah kecil sampai hitungan kilogram. “Terakhir, Polresta Medan menyita seberat 1 kg sabu-sabu dari Tiongkok yang dikemas dalam teh kemasan, dan menahan dua orang bandarnya,” kata Kombes Pol Mardiaz.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Polres Belawan dan petugas Bea Cukai Dumai menggerebek area pergudangan Jade City Square Jalan Yos Sudarso Kelurahan Titipan di kota itu, Sabtu (17/10). BNN meringkus tiga kurir yang membawa 268 kilogram sabu-sabu yang diangkut menggunakan truk dengan nomol polisi B 9798 UYT dari Dumai.
Modus kejahatannya sabu-sabu disimpan dalam 45 kotak warna coklat yang berisi filter air dengan masing-masing berisi enam tabung. Puluhan kotak tersebut diangkut menggunakan truk bernopol B 9798 UYT. Dari keterangan sopir truk, diketahui bahwa barang tersebut dibawa dari gudang Citra Guna Dumai. Pengungkapan kasus ini, tiga orang yang diduga kurir berhasil diamankan yakni Taufik (38), Dicky (28) dan Zimmy (30).
Sindikat Besar
Sementara itu, organisasi Gerakan Antinarkotika mengharapkan Badan Narkotika Nasional dapat membongkar sindikat narkoba skala besar yang ada di Tanah Air, khususnya di Medan, seperti penggerebekan di area pergudangan di Jalan Yos Sudarso Medan.
Sekjen DPP Gerakan Antinarkotika (GAN) Zulkarnain Nasution di Medan, mengatakan, dalam penggerebekan itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Bea dan Cukai Dumai berhasil mengamankan tiga kurir yang membawa 268 kg sabu-sabu.
Ratusan kg sabu-sabu tersebut diduga tidak hanya akan diedarkan di Medan, melainkan ke daerah lainnya, yakni Aceh, Jakarta, Bali, dan Surabaya. Sebab, selama ini Kota Medan dianggap sangat strategis dalam peredaran dan juga dijadikan sebagai transit barang haram tersebut. “Melalui Medan, narkoba yang sangat berbahaya bagi kesehatan itu bisa saja dikirimkan melalui jalur laut Pelabuhan Belawan, serta Pelabuhan Tanjung Balai ke Malaysia,” katanya.
Kemudian, kalau melalui jalur darat dapat dibawa dari Medan menuju Banda Aceh, juga ke Jakarta, melalui jalur Pekanbaru dan Bandar Lampung. “Jadi Kota Medan, selama ini juga sering dijadikan jalur lintas Sumatera membawa ganja dari Banda Aceh untuk dikirim ke Jakarta,” kata Zulkarnain.
Ia menyebutkan, kemungkinan BNN akan melakukan penangkapan narkoba jenis sabu-sabu mau pun ganja yang lebih besar lagi jumlahnya, jika dibandingkan dengan tangkapan di Titipan, Kecamatan Medan Deli.
Dalam penangkapan jaringan narkoba yang cukup besar itu, BNN dapat mengetahuinya karena mendapatkan informasi yang akurat dari intansi terkait dan laporan masyarakat. “DPP GAN sangat mengaparesiasi kinerja yang dilakukan BNN dalam membongkar ratusan kg sabu-sabu di sebuah pergudangan di Medan, Provinsi Sumatera Utara itu,” katanya. (ant)