Lukdir Gultom Jabat Kepala OJK Regional 5 Sumbagut

Medan – Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara (BLH Sumut) diharapkan membangun labo­ratorium di Tapanuli Bagian Selatan untuk menganalisis tingkat pencemaran lingkungan di kawasan itu. Dalam rapat dengan Pansus Lingkungan Hidup DPRD Sumut di Medan, Selasa (13/9), Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Padang Lawas So­leman Harahap mengatakan, dinamika lingkungan di Padang Lawas yang banyak memiliki lokasi perkebunan relatif cukup tinggi.

Pihaknya sering menerima pengaduan dari masyarakat mengenai pencemaran ling­kungan yang terjadi di daerah itu. Namun, pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena kesulitan dalam menganalisis tingkat pencemaran, terutama pencemaran yang terjadi di air.

Jika harus mengambil tin­dakan dengan mengambil sam­pel air, pihaknya kesulitan karena tidak dapat menganalisis tingkat pencemaran yang terjadi melalui analisis terhadap air tersebut.
Kalau harus dibawa ke Kota Medan, dikhawatirkan kondisi air tersebut berubah karena harus menempuh perjalanan sekitar 20 jam.

Oleh karena itu, diperlukan adanya laboratorium khusus di kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) untuk mem­fasilitasi lima daerah, yak­ni Kabupaten Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, Man­dailing Natal, dan Kota Padang Si­dimpuan.

Selain keberadaan la­bo­ra­torium, BLH Padang Lawas juga mengalami kendala berupa minimnya petugas pejabat ling­kungan hidup di lapangan. Jika ada pengaduan dari masyarakat, pihaknya sering mengalami kesulitan dalam mengambil tindakan yang di­butuhkan di lapangan. Apalagi, petugas yang di­butuhkan tersebut perlu me­miliki sertifikasi.“Jadi, kalau ada pengaduan, tidak bisa langsung ke lapangan,” katanya.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X