Kuliah Umum di Unpab | Pangdam I/BB: Proxy War Perlu Diwaspadai

SWISMA==DIABADIKAN
Medan – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewyk me­ngatakan, seiring dengan per­kembangan teknologi maka sifat dan karakteristik perang telah bergeser dari perang konvensional ke arah jenis baru.

“Perang masa kini yang per­lu diwaspadai Indonesia ada­lah jenis baru, salah satunya proxy war, yakni menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berperang,” kata Pangdam di kam­pus Universitas Pem­ba­ngunan Panca Budi (Unpab) Jalan Gatot Subroto Medan, Selasa ( 25/10).

Pangdam diwakili Kasdam Brigjen TNI Tiopan Aritonang dalam kuliah kuliah umumnya bertema “Proxy War” di depan 200 mahasiswa Unpab itu di­hadiri Rektor Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM, Rektor I Ir Bhakti Alamsyah MT PhD, Rektor III Samrin SE MM, para dekan, dan ketua program studi (prodi) di lingkungan Unpab.

Menurut Kasdam proxy war atau perang proksi tidak melalui kekuatan militer, melainkan perang melalui berbagai as­pek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui po­litik, ekonomi, sosial budaya, ter­masuk uokum.

Menurutnya, perang proksi merupakan sebuah konfrontasi antardua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik lang­sung yang berisiko pada ke­hancuran fatal.

“Dalam perang proksi tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan. Dilakukan non state actor, tetapi dikendalikan pasti oleh sebuah negara,” tandas Pangdam. Dijelaskannya, ada banyak negara yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia melalui perang proksi. Hal ter­sebut terjadi karena kesuburan tanah Indonesia, posisi geografis yang sangat strategis, serta memiliki kekayaan alam hayati dan non hayati yang luar biasa.

“Kita harus bijak dan bersatu karena ancaman ke depan se­makin kompleks dan nyata. Kita perlu antisipasi sejak dini,” ujar Tiopan Aritonang. Jenderal berbintang satu ini kemudian mengajak mahasiswa Unpab untuk siap menghadapi Indonesia Emas tahun 2045. Persiapan yang dilakukan, di antaranya melalui kebersamaan, militansi, memiliki kemauan keras, dan sering berkomunikasi.

Dalam kesempatan itu, Rek­tor Unpab H Muhammad Isa In­drawan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kasdam I/BB yang bersedia memberikan kuliah umum di depan mahasiswa. Kuliah umum ini, katanya, sangat penting, karena salah satu poros utama bangsa ada­lah mahasiswa yang wajib me­ngetahui adanya ancaman-an­ca­man terhadap bangsa.

“Mahasiswa Unpab sa­ngat beruntung mendapat pen­ce­rahan dari sumber yang te­pat, yakni Kasdam I/BB yang menceritakan tentang kondisi negara khususunya ancaman perang proksi. Kami berharap, kegiatan seperti ini terus me­nerus dilakukan sehingga ma­hasiswa mendapat informasi terbaik dari sumber yang tepat,” kata rektor.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X