Medan – Pertumbuhan sektor pariwisata Sumatera Utara (Sumatera Utara) relatif rendah dan pangsa sektor pariwisata terhadap perekonomian Sumut secara agregat relatif padahal potensinya cukup besar. Karena, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut, Bank Indonesia (BI) Sumut fokus kembangkan sektor ini.
Kepala Perwakikan BI Provinsi Sumut, Difi A Johansyah mengatakan, Sumut optimis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target. Dan saat ini sumber ekonomi yang baik untuk dikembangkan adalah sektor kepariwisataan dan sektor maritim.
Pada saat ini, katanya, Indonesia masih mengalami perlambatan ekonomi dan tidak bisa mengandalkan sektor eksternal saja, sebab pertumbuhan ekonomi global sangat lambat. Jika selama ini mengandalkan komoditas, imbas dari ekonomi global melambat maka harga komoditas juga bakal semakin turun.
“Kita harus mencari siasat agar sumber ekonomi lainnya dapat menyumbang angka pertumbuhan ekonomi seperti CPO dan lainnya. Sektor pariwisata dan maritim akan terus kita genjot, sebab bidang pariwisata Indonesia sangat luar biasa dan selama ini sektor ini hanya menyumbang sekitar 2-3 persen untuk PDRB Sumut,” katanya di Medan, Selasa (23/8).
Dilanjutkan Difi, dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS), Sumut memiliki 7 kawasan pengembangan pariwisata nasional, 1 destinasi pariwisata nasional dan 3 kawasan strategis pariwisata nasional. Jumlah objek wisata yang ada di Sumur sendiri sekitar 339 objek namun yang sudah beroperasi secara komersial baru sekitar 120 objek.
“Melimpahnya kekayaan pariwisata di Sumut juga dapat menggerakkan ekonomi rakyat khususnya sektor UMKM. Jumlah UMKM di sektor pariwisata mencapai 2,5 juta usaha dimana 62 persen termasuk kategori mikro dan 30 persen termasuk kategori kecil dan sisahnya kategori menengah,” tuturnya.
Kepala Advisory Pengembangan Ekonomi dan Keungan Daerah BI Prov Sumut, Budi Tristanto menambahkan, mengingat tingginya potensi pariwisata Sumut, pemerintah menargetkan peningkatan pariwisata. Wisatawan pada tahun 2016 ditargetkan 363.357 kunjungan, pada 2017 399.692 dan pada 2018 ditargetkan 439.661 kunjungan.“Dengan adanya rangkaian kunjungan wisatawan mancanegara inu diharapkan kontribusi terhadap PDRB dapat meningkat menjadi 2,31 persen sampai 2,36 persen,” tukasnya.
Namun, sambungnya, diperlukan langka kongkrit untuk menunjang perbaikan pariwisata Sumut. Diantaranya seperti, pemerintah daerah harus meningkatkan dukungan anggaran, perbaikan infrastruktur sebagai akses ke daerah wisata, membangun pusat promosi dan dagang serta pengembangan kerjasama galeri-galeri produk unggulan di Sumut baik yang dikelolah pemerintah atau UMKM.
(netty)