Jalur Wisata Medan-Berastagi Rawan Rampok

Medan – Jelang Natal dan Tahun Baru, aksi begal makin menjadi-jadi di sejumlah daerah. Termasuk di jalur lintas Jalan Jamin Ginting, Medan-Berastagi yang mulai rawan. Pelaku tak segan untuk melukai, bila korban­nya melakukan perlawanan. Seperti halnya terjadi pada Selasa (6/12) pagi.

Insiden perampokan dialami dua orang remaja, oleh kelompok begal bermobil. Informasi dihimpun wartawan, dalam aksinya komplotan perampok ini beraksi menggunakan satu unit mobil Avanza berwarna hitam, sambil membawa senjata tajam.

Pagi itu, korban Suranta Ginting (20) bersama temannya, Yatna Boru Tarigan baru saja pulang menikmati pemandian air panas di Berastagi. Setelah singgah sebentar untuk menikmati jagung bakar di Penatapan, kedua sejoli ini lalu tancap gas dari arah Berastagi menuju kawasan Amplas Medan.

Nahas, sesampainya di Tikungan Amoy Desa Bandar Baru, Kecamatan Pancur Batu, laju sepeda motor Honda Supra X yang dinaiki korban dipepet oleh mobil tersangka. Selanjutnya kendaraan pun berhenti. Dalam hitungan detik, turun para pelaku sambil mengeluarkan sebilah senjata tajam jenis klewang.Tak bisa berkutik, Suranta lalu pasrah merelakan sepeda motornya digasak pelaku. Berhasil menguasai jarahan, kelompok ini bergegas kabur ke arah Medan.

Suranta yang tidak mau ke­hilangan harta bendanya, lalu meng­­hubungi kerabat dan teman te­­mannya melalui ponsel yang tidak dirampas kawanan begal ter­sebut. Mendapat laporan, rekan-re­­­kan korban di Desa Tiang Layar, lalu mencari komplotan perampok. Mereka menyisir sepanjang jalur bawah Medan-Berastagi.

Tak disangka, jerih payah kerabat dan teman Suranta membuahkan hasil. Komplotan perampok berjalan beriringan mengendarai mobil dan sepeda motor dihalau di Jalan Jamin Ginting KM 22-23, Desa Durin Simbelang.

Meski dalam kondisi sudah ter­kepung, tersangka ini masih saja berusaha melarikan diri menuju ke perladangan warga di Dusun I Ja­lan Balai Desa Durin Simbelang. Takut buruannya lolos, warga kembali melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil menangkap se­­orang diantaranya.

Aksi keributan tak terhindarkan, bak masuk perangkap tikus, kom­­plotan perampok sadis ini jadi ciut ketika warga semakin ramai me­­ngerumuni dan menghajarnya. Tersangka Franky (24), warga Desa Bintang Meriah Tanah Karo tewas dihakimi massa. “Satu orang perampok tewas di Pancur Batu, yang mengendarai sepeda motor,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Selasa sore.

Sementara, ditengah kepungan warga yang marah, lanjut Mardiaz, tiga orang pelaku perampokan menaiki mobil berhasil melarikan diri. Mereka berbalik arah menuju Berastagi. Petugas Polsek Pancur Batu yang mendapat adanya amuk massa pagi-pagi buta lalu mendatangi lokasi untuk menenangkan situasi. Selanjutnya, petugas Polsek Pancur Batu dibantu Polrestabes Medan lalu melakukan pengejaran. “Tiga orang diamankan di Kabanjahe, kasus ini masih kita selidiki,” kata Mardiaz.

Sementara informasi diperoleh dilapangan diperoleh bahwa polisi juga memberikan tindakan tegas terukur terhadap, satu dari tiga perampokan, lantaran mencoba melarikan diri. Tiga orang pelaku perampokan yang diamankan yakni Indramayu Surbakti (33) warga Desa Susuk, Kecamatan Tiga Nderket, Maha Naim Sembiring (29) warga Jalan Ngumban Surbakti, Lespri Ginting alias Mburak (39) warga Desa Penampen, Kecamatan Medan Selayang. “Semakin rawan memanga daerah sini (Medan-Berastagi), dalam sebulan terakhir ini saja sudah lima kali terjadi perampokan,” ujar salah seorang sumber kepada wartawan. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X