Medan – Turunnya produksi air IPA PDAM Tirtanadi Sibolangit akibat berkurangnya intensitas hujan di kawasan sumber air di Sibolangit. Berdasarkan data yang ada di BMKG Stasiun Klimatologi Sampali Medan, curah hujan pada September 2016 di Kabupaten Karo (Tongkoh, Tiga Panah, Mardinding, Kuta Galuh) dibawah 50 mm.
“Curah hujan di hampir seluruh wilayah Kabupaten Karo dibawah 50 mm dan termasuk dalam kategori di Bawah Normal,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kals I Sampali Medan, K.J.A. Damanik ST melalui telepon selulernya, Rabu (26/10).
Damanik menjelaskan, berdasarkan data dari BMKG dan analisa indeks kekeringan dan kebasahan pada bulan Juli sampai September, Kabupaten Karo yaitu Berastagi, Tongkoh, Juhar dan hampir seluruh wilayah Kabupaten Karo mengalami kondisi Agak Kering sampai Sangat Kering. “Banyaknya hari hujan selama September 2016 di hampir seluruh wilayah Kabupaten Karo dibawah 10 hari,” ujar Damanik.
Sebelumnya diberitakan, banyak pelanggan PDAM Tirtanadi dikawasan Simalingkar, Jamin Ginting dan Johor mengeluhkan supply air yang kurang akibat produksi IPA Sibolangit yang turun drastis dari normalnya 600 liter/detik tinggal 490 liter/detik.
“Kawasan Padang Bulan, Simalingkar dan Johor di supply dari IPA Sibolangit dimana saat ini debit air IPA Sibolangit menurun drastis yang normalnya sekitar 600 liter/detik saat ini hanya sekitar 490 liter/detik,” kata Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi, Tauhid Ichyar, Rabu (26/10).
Penurunan debit air IPA Sibolangit ini, lanjut Tauhid Ichyar disebabkan berkurangnya intensitas hujan dikawasan Tongkoh, Rumah Sumbul, Lau Bengklewang dan Lau kaban yang menjadi sumber air IPA Sibolangit selama 2 (dua) bulan terakhir ini September – Oktober 2016).
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya pipa air bersih PDAM Tirtanadi yang pecah baik pipa dinas, pipa distribusi sampai pipa transmisi akibat terkena galian beko pembuatan drainase di kawasan Padang Bulan dan Simalingkar.
“Untuk mengatasi hal ini, Pegawai PDAM Cabang Padang Bulan bekerja ekstra siang dan malam memperbaiki kebocoran yang terjadi akibat terkena galian drainase dan juga menyalurkan air kepada pelanggan yang mengalami gangguan air melalui Mobil Tangki,” kata Tauhid Ichyar.
(isvan/ril)