Insentif Turun, Mitra Grab di Medan akan Mogok Massal

 

Ilustrasi mitra pengemudi Grab.Ist

Medan | Jurnal Asia
Mitra pengemudi Grab di Medan mengancam akan melaksanakan aksi offbid massal (mogok) pada 17 hingga 18 Agustus 2019 mendatang. Aksi damai yang dilakukan para mitra pengemudi ini merupakan protes terhadap turunnya insentif yang diberikan aplikator kepada mitranya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) Medan, David Bangar Siagian.

David mengaku, tren penurunan insentif ini sudah beberapa kali terjadi. Hingga hari ini, pengemudi diberlakukan skema 14 trip dengan insentif yang diperoleh hanya Rp100 ribu saja.

“Penurunan sejak minggu lalu. Sekarang ada skema 14 trip dengan insentif Rp100 ribu. Ini yang kami protes. Sebelumnya ada sekitar Rp130 ribu, tapi tren insentif ini menurun terus. Sementara tarif belum disesuaikan dengan keadaan mitra, tarifnya masih murah,” katanya, Jumat (16/8).

Disampaikan David, para mitra pengemudi Grab sudah beberapa kali mencoba menyampaikan aspirasi dengan turun ke jalan. Hanya saja, pihak aplikator tidak memberikan solusi yang signifikan.

“Kita sudah beberapa kali melakukan aksi turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi, jadi beberapa kali demo hasilnya kurang begitu memuaskan,” ujarnya.

Menurutnya, tanggapan pihak aplikator masih umum dan klise bahwa mereka di Medan dan ini akan disampaikan ke pusat apa yang menjadi tuntutan atau aspirasi. Setelah itu tidak ada tindakan lain, tidak ada hal yang signifikan untuk mengubah kehidupan mereka.

“Jadi untuk sekarang kami tidak lagi mau turun ke jalan untuk demo, kami langsung melakukan aksi damai dengan melakukan offbid masal di Medan,” curhatnya.

Persoalan lain yang dihadapi, tambahnya, adalah adanya orderan prioritas. Orderan tersebut berlaku kepada mitra pengemudi Grab yang bergabung dengan PT. TPI. Ini membuat kondisi driver semakin terpuruk dan terjepit dalam mencari rezeki di Medan ini.(nty)

Close Ads X
Close Ads X